Mahasiswa IBU Deg-degan Berperan Jadi Wartawan

Nurcholis Sunuyeko memberi sambutan di depan mahasiswa peserta diklat.
Nurcholis Sunuyeko memberi sambutan di depan mahasiswa peserta diklat.
Kepala SJI Jatim, Noordin Djihad, memberi materi Bahasa Indonesia Jurnalistik
Kepala SJI Jatim, Noordin Djihad, memberi materi Bahasa Indonesia Jurnalistik

MALANGVOICE- IKIP Budi Utomo Malang membuat terobosan dengan menggandeng PWI Malang Raya dan SJI Jatim menggelar Diklat Jurnalistik, Sabtu (20/8).

Ketua Pengembangan IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, mengatakan, kegiatan ini untuk mewadahi minat mahasiswa yang ingin mengetahui sekaligus terjun sebagai jurnalis.

Dengan mengetahui dunia jurnalistik maka hobi tulis menulis mahasiswa di dunia medsos bisa tersalurkan. Mahasiswa diharapkan juga memahami etika menulis berita karena nanti akan dipandu oleh pihak yang berkompeten, yaitu PWI dan SJI.

“Tidak main-main, yang akan memberi materi kepada kalian adalah Ketua dan Wakil Ketua PWI Malang Raya. Selain itu kami undang juga Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia Jawa Timur,” lanjut Nurcholis saat sambutan di depan 26 mahasiswa.

Peserta Diklat sedang simulasi wawancara kepada narasumber
Peserta Diklat sedang simulasi wawancara kepada narasumber

“Kami juga dapat jaminan dari Ketua PWI, peserta diklat terbaik akan dimagangkan di media massa, baik cetak maupun online,” imbuh Pembina PWI Malang Raya ini yang langsung mendapat aplaus dari para mahasiswa.

Kedua puluh enam mahasiswa ini lantas mendapat materi tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik, Teknik Berburu dan Menulis Berita, serta mengenal UU Pokok Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Setelah mengikuti Diklat, peserta melakukan simulasi sebagai wartawan dari berbagai media. Mereka ditugaskan wawancara dengan narasumber fiktif. Setelah itu mereka diminta menulis hasil wawancara menjadi sebuah berita.

Peserta Diklat rata-rata menyatakan puas dengan kegiatan ini. Bahkan sebagian mengaku deg-degan saat mewawancarai narasumber. “Ee…saya deg-degan ketika wawancara. Ternyata begini rasanya menjadi wartawan,” aku salah satu mahasiswa dari NTT.

Seluruh peserta Diklat Jurnalistik berfoto bersama pemateri
Seluruh peserta Diklat Jurnalistik berfoto bersama pemateri