MALANGVOICE – Program pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Batu dimulai akhir bulan ini. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang bertanggung jawab telah menganggarkan Rp 460 juta untuk KIA.
Kepala Dispendukcapil, Maulidiono, mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan material yang diminta oleh Kemendagri. Karena sepsifikasi material pembuatan KIA harus sesuai standar sehingga tidak bisa membuat sendiri.
“Dana Rp 460 juta yang kami siapkan itu untuk keseluruhan kebutuhan, seperti membeli alat cetak, membiayai server, termasuk materialnya KIA juga,” papar Maulidono kepada MVoice.
Target pemberian KIA sendiri, Maulidiono masih belum tahu karena hampir setiap hari ada perubahan data. Ia menekankan, pembuatan KIA sebenarnya untuk melindungi anak-anak secara hukum supaya dapat dipenuhi hak-haknya.
“Jumlah anak-anak saat ini ada 53 ribu, jadi ini adalah sasaran program KIA. Kalau mereka punya KIA, mereka bakal terlindungi misalnya dari bekerja di bawah umur,” tambahnya.
Menurut Maulidiono, pembuatan KIA ke anak-anak bukan dalam rangka mempertahankan kota layak anak. Karena program KIA merupakan program nasional sehingga seluruh Pemerintah Daerah akan membuatnya.