Dirjen Kemenristek: Dosen Indonesia Masih ‘Tidur’

Dirjen Kemenristek, Ali Gufron (anja)
Dirjen Kemenristek, Ali Gufron (anja)

 

MALANGVOICE – Peran dosen sangat penting untuk menghasilkan sumber daya manusia dengan ilmu pengetahuan berkualitas.

Namun, menurut Dirjen Sumberdaya Iptek dan Pendidikan Kemenristek Dikti, Prof dr Ali Gufron  MSc PhD, dosen di Indonesia masih ‘tidur’.

“Saya bilang masih tidur, karena kemauan mereka untuk mendapat jabatan pendidikan tertinggi, yaitu profesor dan guru besar masih rendah,” katanya, saat ditemui MVoice di Universitas Wisnuwardhana Malang.

Ia memaklumi hal itu, karena proses mengurus alias birokrasi untuk menjadi profesor dan guru besar memang cukup rumit.

“Butuh waktu lama untuk mengurus itu. Birokrasinya susah. Nah jurnal juga kurang dan dosennya jadi males,” katanya.

Oleh karena itu, tahun ini Kemenristek Dikti mereformasi birokrasi kepengurusan profesor, salah satunya mempercepat alur dan waktu menjadi dua bulan, paling lama.

Ia mengimbau seluruh dosen di Indonesia untuk aktif menulis jurnal dan membuat riset penelitian, mulai dari sekarang. Kalau perlu setiap rektor wajib mengarahkan dosennya untuk menjadi profesor.

Ia bahkan mengapresiasi upaya salah satu universitas, yaitu Wisnuwardhana Malang, yang mempunyaI gerakan ‘Satu Dosen Satu Jurnal’.

“Bagus itu. Pokoknya setiap perguruan tinggi harus bisa mendongkrak profesor dan guru besar sebanyak-banyaknya,” imbaunya.