Desaku Menanti, Alternatif Dinsos Berantas Kemiskinan

Dra Pipih (kanan)/anja
Dra Pipih (kanan)/anja

MALANGVOICE – Sebagai alternatif menurunkan angka kemiskinan di Kota Malang, Dinas Sosial Kota Malang menindak lanjuti program yang diresmikan Kementrian Sosial Republik Indonesia, Desaku Menanti, tahun ini.

Sekretaris Dinsos Kota Malang, Dra Pipih Triastutu, mengatakan, warga kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, dipilih sebagai warga binaan program selama durasi 5 tahun kedepan.

“Para warga binaan di desa itu bisa mengubah mindset-nya untuk mengembangkan kesejahteraan perekonomiannya,” katanya.

Selama program berlangsung, warga binaan sosial (sebutan bagi warga Desaku Menanti) terus diberi pembinaan. Pembinaannya melalui kreativitas yang memiliki nilai jual ekonomi. Sebisa mugkin potensi ekonomi di daerah akan dikembangkan.

“Mereka sudah membuat produk olahan dari makanan dan minuman seperti telur asin, sari jagung, dan susu kedelai. Tujuannya untuk mensejahterakan mereka melalui kemandirian ekonomi. Udah ada yang jualan mie setan juga, tahu campur,” katanya lagi.

Menurut dia, dalam Program Desaku Menanti ini, pembangunan menelan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar untuk menampung warga yang berlatar belakang pengemis dan pengamen. Di bangunan yang menelan waktu pengerjaan enam bulan itu, tercatat sekitar ada 40 Kartu Keluarga yang terdiri atas 114 jiwa dan 16 kamar mandi umum.

“Selama 5 tahun akan kita bina terus. Kalau desa ini sudah maju, kemungkinan akan ada desa lain yang kami pilih lagi,” tutupnya.