‘Sak Kersane Bu Dewanti…’

Shobirin saat mencuci bengkuang miliknya sebelum dijual ke Dewanti Rumpoko (istimewa)

MALANGVOICE – Peristiwa aneh dan unik sering terjadi di sekitar kita. Seperti di Desa Mantung, Kelurahan Ngabab, Kecamatan Pujon. Seorang petani bernama Shobirin (50), memanen sebuah bengkuang seberat 32 Kg dan lingkar luar 1,30 meter.

Bengkuang itu langsung menarik perhatian warga, bahkan Calon Bupati Malang, Dewanti Rumpoko mendatangi rumah Shobirin di RT 02 RW 06 Desa Mantung untuk membeli bengkuang langka ini seharga Rp 1 Juta.

Jangan kaget kalau Shobirin hanya nyengir bengkuangnya dihargai sekian, karena kata hatinya ingin dibeli Rp 2 juta. “Waktu itu Bu Dewanti tanya, mau dijual berapa ke beliau, lha saya bingung, malu mau bilang. Saya jawab sak kersane njenengan, lalu dibeli Rp 1 juta, padahal saya inginnya Rp 2 juta,” ujar Shobirin kepada MVoice, Kamis (3/9) sore sembari tertawa.

Sebenarnya bengkuang tersebut tidak diketahui asal dan jenis bibitnya dari mana. Shobirin mengaku kalau ia mendapatkan bibit dari anaknya yang tinggal di Gumul, Desa Sukomulyo. Saat di tanam pun ia hanya menganggap menanam bengkuang biasa.

Selama 10 bulan penanaman, suami dari Butiah ini tidak pernah memberinya pupuk macam-macam. Hanya sekali pernah di pupuk kandang, dan saat musim berbunga, bunga bengkuang ini di potong. Kata Shobirin, perlakuannya itu hanyalah instingnya sebagai petani.

Bim salabim, entah karena perlakuan Shobirin atau ada faktor lain, bengkuang tersebut terus membesar hingga mencapai berat 32 Kg. Tentu saja pria umur 50 tahun ini kaget. Bengkuang itu pun hanya di taruh di meja ruang depan tanpa tahu hendak diapakan.

“Tetangga saya kasih tau kalau saya punya bengkuang raksasa, tapi mereka malah nuduh saya bohong. Padahal dulu saya pernah punya bengkuang juga seberat 5 Kg dan 9 Kg, tetangga dan saudara-saudara ikut memakannya. Gak tau kok yang sekarang tidak percaya, mungkin saking besarnya,” cerita Shobirin ditemani istrinya.

Lalu entah mendapatkan ide dari mana, Shobirin kemudian menghubungi perangkat desa agar dinas pertanian tahu. Tapi karena tidak ada yang datang, sedangkan bengkuangnya sudah 15 hari nganggur, ia berinisiatif ke JTV Malang agar diliput karena bengkuangnya ajaib.

“Setelah saya datang ke sana, baru kemudian wartawan lain banyak yang tahu hingga sampai ke Bu Dewanti. Mereka datang ke sini pada Minggu malam, ramai sekali. Lalu dibeli bengkuang saya ini. Ya tetap syukur, mungkin ini karunia Allah kepada kami,” sambung Shobirin.

Mengenai rasa bengkuang raksasa ini, Shobirin mengaku istimewa, empuk dan manis. Namun untuk bengkuang 32 Kg miliknya, sudah sejak awal dirinya tidak berniat menjadikannya hidangan atau rujakan seperti sebelumnya. Ia percaya dengan mimpi sebelum ia memanen bengkuangnya kalau ia akan mendapat keberuntungan.

“Malamnya memang saya mimpi, ada banjir besar dari atas. Saudara-saudara dan tetangga yang tinggal di atas hanyut ikut arus semua. Saya di sini tidak apa-apa. Nah ini mungkin tanda-tanda itu,” kisah lelaki enam cucu ini.

Rumah Shobirin memang susah-susah gampang ditemukan karena tidak punya alamat jelas. Namun untungnya Shobirin sudah terkenal gegara bengkuangnya. Letaknya lebih tinggi dari pada rumah lainnya. Di depan rumah Shobirin ada sebuah kebun tempat di mana ia menanam bengkuang satu-satunya yang kemudian meraksasa itu.

Saat ini, lelaki berputra empat ini masih memiliki 25 anakan dari bengkuang raksasa harga Rp 1 juta. Ia berharap tanamannya bisa mengulang sukses sebagaimana induknya, sehingga membawa kebahagiaan dan keuntungan tersendiri.

“Lha mas kita ini sama wartawan disuruh angkat, disuruh bawa ke sana kemari, di shooting, tapi ya gak dapat apa-apa. Gak usah ngasih rokok, suami saya gak ngrokok, kasih uangnya saja,” kelakar Butiah saat MVoice hendak memberikan rokok kepada suaminya.