Warga Malang Raya Digegerkan Suara Dentuman Misterius, Kaca dan Tembok Sampai Bergetar

Tangkapan layar cuitan netizen.

MALANGVOICE – Warga Malang Raya dan sekitarnya dihebohkan dengan adanya suara dentuman berkali-kali. Suara itu terdengar mulai Selasa (2/2) hingga Rabu (3/2) dini hari.

Warga pun ramai-ramai menanyakan asal bunyi dentuman itu. Pasalnya, banyak dari mereka melaporkan akibat suara dentuman itu kaca dan dinding rumahnya bergetar.

“Kedengaran sekali suaranya. Kemarin malam lebih jelas dentuman berkali-kali,” kata warga Blimbing, Dhandy.

Hal sama dilaporkan netizen melalui cuitannya di media sosial Twitter. Bahkan, kata “Dentuman” sempat menjadi trending topik atau paling banyak dibahas pada Selasa malam kemarin.

“tambah suwe kok tambah banter suara dag dug dug e 🙁 area se-Malang Raya juga kedengeran, kaca jendela rmhku di karanglo sampe geter @infomalang,” cuit akun @Lezusta.

“@infomalang udah sejaman ini ada suara dentuman cuma kayaknya dari jauh gitu, apa ada yg kedengeran juga? Soalnya rumahku daerah Bareng sampe geter2 jendelanya..” ujar akun @pidummm.

Selain itu, netizen juga banyak yang mengira suara dentuman itu berasal dari Gunung Semeru dan Raung.

Tampilan aktivitas gunung di Jawa. (Istimewa)

Bukan Aktivitas Gunung
Operator Pusdalops BPBD Kota Malang, Mokhamad Aziz Wijaya, menyatakan dentuman yang dirasakan warga bukan ciri-ciri letusan gunung.

“Kalau ini suaranya kayak suara meriam, dentuman gitu. Bukan karakter letusan gunung. Beda kalau letusan gunung ada gemuruhnya. Ini frekuensinya terus menerus. Sampai subuh tadi,” bebernya.

Soal adanya dugaan suara berasal dari Gunung Semeru dan Raung, Azis mengatakan itu sangat kecil terjadi. Meski Gunung Raung saat ini di level waspada, namun jarak ke Malang sangat jauh.

Dari sini, ia menegaskan tidak benar asumsi warganet yang menyebut sumber suara dari Gunung Raung.

“Tidak benar itu. Saya konfirmasi ke pos pantau disana. Disana level 2 atau waspada,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, Mamuri, mengatakan, dari pantauan tim dan alat sensor, tidak ada aktivitas gempa pada pukul 24.00 hingga 03.00 WIB.

Hal ini juga mematahkan spekulasi netizen soal penyebab dentuman. “Data aktivitas sambaran petir juga tidak menunjukkan anomali peningkatan. Sampai saat ini kami masih mencari sumber suara dentuman itu,” jelasnya.

Di lain pihak, akun @DaryonoBMKG menyatakan suara dentuman bisa disebabkan banyak hal selain gempa dan aktivitas gunung. Namun, ia meminta masyarakat jangan panik.

“Sumber suara dentuman itu banyak, bisa shockwave meteorit, shockwave gunung api, shockwave pesawat supersonik, bahan peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sangat dangkal, dan thunderstorm. Semua itu bisa menjadi penyebab. Masyarakat jangan panik apalagi kaitkan dengan hal supranatural,” cuitnya. (der)