Wali Murid Ada Yang Ditarik Rp 450 Ribu

Mediasi antara wali murid, komite sekolah dan Kepala Sekolah SDN Bandungrejosari 1. (deny/malangvoice)

MALANGVOICE – Perwakilan wali murid SDN Bandungrejosari 1 Malang, Rabu (19/8), mendatangi sekolah dan memprotes kepada pihak sekolah lantaran adanya dugaan pungutan liar (Pungli).

Wali murid yang mewakili paguyuban dari kelas 3 dan 5 itu menanyakan tentang sumbangan sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu untuk pengadaan unit komputer.

“Juli lalu kami dimintai sejumlah uang untuk pengadaan komputer karena banyak komputer yang rusak di lab dan sekolah tidak melayangkan surat edaran,” ungkap wali murid, Eko Agus Susilo, beberapa menit lalu.

Untuk kebutuhan komputer kelas 1 sebanyak 3 unit dan kelas 2 hingga kelas 6 butuh dua unit. Pungutan itu pun bervariasi, bagi siswa kelas 1 SD sebesar Rp 450 ribu, kelas 2 hingga kelas 6 SD sebesar Rp 150 ribu yang kemudian diturunkan menjadi Rp 100 ribu.

Tahun lalu, kata wali murid yang lain bernama Herlia Pertiwi, sekolah sudah melakukan pungli untuk pembekian LCD, proyektor, pembangunan musala hingga sumur.

“Sumur ini sudah kami serahkan uangnya, tapi katanya tiap digali tidak ada airnya, jadi tidak ada akhirnya sumurnya,” paparnya kepada wartawan.

Kepala Sekolah SDN Bandungrejosari 1, Puji Wahyuni menjelaskan bahwa pihaknya sudah membuat proposal pengajuan komputer ke Dinas Pendidikan Kota Malang. Namun ditolak karena sebelumnya sudah pernah mengajukan.

“Melihat sekolah bagus-bagus ini bayarnya sekolah tinggi-tinggi. Kalau dana BOS dan BOSDA boleh membeli komputer hanya satu unit pertahun, itupun kalau ada dananya,” jelas Puji Wahyuni. –