Wali Kota Malang Apresiasi Kinerja TPID Kendalikan Inflasi

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri Capacity Building TPID se -Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang di Hotel Aria Gajayana, Senin (4/3). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diapresiasi Wali Kota Malang Sutiaji. Sepanjang tahun 2018, inflasi Kota Malang tercatat sebesar 2,98% (yoy).

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mengawal pengendalian inflasi agar tetap rendah dan stabil. Upaya ini juga tidak lepas dari dukungan dan kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) yang berperan penting dalam forum TPID.

“Hal tersebut dapat kita lihat dari pencapaian inflasi di Kota Malang yang selama ini sudah sejalan dengan target sasaran Nasional. Sepanjang tahun 2018, inflasi Kota Malang tercatat sebesar 2,98% (yoy),” beber Sutiaji saat menghadiri Capacity Building TPID se -Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang di Hotel Aria Gajayana, Senin (4/3).

“Inflasi tersebut berada dibawah realisasi inflasi nasional sebesar 3,13% (yoy) dan dibawah sasaran target inflasi Nasional 3,5% plus minus 1%,” imbuhnya.

Pria juga Ketua TPID Kota Malang ini mengapresiasi upaya pengendalian inflasi melalui forum TPID Kota Malang. Sebab hal ini terwujud atas hasil koordinasi dan kolaborasi antara Pemkot Malang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, serta seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Selama ini TPID Kota Malang selalu intens berkoordinasi mengendalikan risiko kenaikan harga baik yang disebabkan oleh shock (guncangan) kelangkaan ketersediaan pasokan barang atau komoditas. Maupun risiko kenaikan harga dari sisi permintaan yang disebabkan oleh pola musiman seperti; lebaran, natal, dan libur tahun baru,” pungkasnya.

Sekadar informasi, perkembangan inflasi Kota Malang hingga Februari 2019 tetap terkendali dan mendukung pencapaian sasaran inflasi 2019 sebesar 3,5%±1% (yoy). Berdasarkan rilis Inflasi BPS Kota Malang, pada Februari 2019, Kota Malang tercatat mengalami penurunan harga atau deflasi -0,42% (mtm) yang merupakan deflasi terdalam di Jawa Timur.

Berbeda dengan bulan sebelumnya, pada Januari 2019 Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,53% (mtm) yang merupakan inflasi tertinggi di Jawa Timur. Inflasi Kota Malang secara tahunan hingga saat ini mencapai 2,21% (yoy). Mengalami penurunan dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,81% (yoy).

Pergerakan inflasi bulanan Kota Malang di awal tahun 2019 cenderung berfluktuasi. Komoditas utama yang menjadi penyumbang penurunan harga di Kota Malang pada Februari 2019 antara lain; penurunan tarif angkutan udara seiring telah berlalunya periode musim liburan, penurunan daging ayam ras dan telur ayam ras sejalan dengan penurunan harga pakan jagung sebagai komponen biaya utama bagi peternak.

Kemudian penurunan cabai rawit dan cabai merah disebabkan oleh peningkatan pasokan. Seiring dimulainya masa panen cabai di beberapa sentra di wilayah Malang Raya dan Sekitarnya.

Momentum tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak; dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Achmad Johansyah. (Hmz/Ulm)