Waduh, Berdalih Terapi, Siswa SD Ini Disetrum

Alat yang digunakan menyetrum. (istimewa)

MALANGVOICE – Siswa SDN 3 Lowokwaru Kota Malang mendapat perlakuan tidak mengenakan dari kepala sekolah. Sebanyak empat orang siswa sengaja disetrum, usai salat dhuha.

Kejadian itu terjadi pada pekan lalu tepatnya pada Selasa (25/4). Kala itu RA bersama tiga teman lain yakni MK, MZ dan MA.

Diceritakan ibu RA, Anita, saat itu anaknya diminta tetap tinggal di musala sekolah untuk mengikuti meditasi. Sang kepala sekolah Tjipto Yhuwono, menyuruh para siswa meditasi dengan menutup mata selama 10 menit.

“Penyetruman itu dianggap terapi,” katanya pada wartawan, Senin (1/5).

Selama penyetruman, kepala sekolah meletakkan tespen untuk memastikan aliran listrik sudah mengalir. Penyetruman itu dilakukan selama tiga menit.

“Kalau tespen nyala terang katanya banyak berbohong sama orangtua. Setelah itu sampai di rumah anak saya mimisan,” lanjut Anita.

Tindakan penyetruman itu juga dirasakan tiga anak lain dan mengakibatkan dua setelahnya para walimurid melapor ke sekolah.

Kendati begitu pihak sekolah langsung meminta maaf dan mengeluarkan surat pernyataan agar kejadian itu tidak terulang.