Valentine Membawa Berkah Petani Bunga di Kota Batu

Pengepul bunga mawar di Giripurno, Bumiaji (Foto: Ayun)

MALANGVOICE– Mendekati hari Valentine, bunga mawar menjadi incaran berbagai kalangan di berbagai daerah. Tentunya, karena banyak dicari itu berpengaruh pada harga jualnya.

Melambungnya harga mawar sendiri sudah sejak hari ini, Sabtu (9/2) dan diperkirakan hingga 14 Februari mendatang. Untuk harganya pun naik tiga kali lipat.

Nur Aziz, petani Dusun Pager Gunung, Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu mengatakan Mawar jenis holland berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 3.500 per tangkai. Dari sebelumnya harga mawar masih normal. Berkisar Rp 700 hingga Rp 1.000 per tangkainya.

“Nah, di momen Valentine ini menjadi berkah bagi petani bunga mawar. Karena banyak yang memesan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk Valentine tahun ini, dirinya sudah banyak pesanan. Tidak hanya datang dari Malang Raya, tetapi juga dari berbagai daerah. “Kebanyakan yang pesan ini dari daerah Semarang, Surabaya, Solo, Jakarta, Bali, dan sebagainya,” imbuhnya.

Aziz sendiri punya lahan seluas 1,5 hektare. Sedangkan per hektare mampu memanen hingga 7-10 ribu tangkai. Masa panen seminggu tiga kali. Karena itu, dia yakin masih dapat memenuhi pesanan dari konsumen.

Terlebih di Kota Batu ada sekitar 200-250 petani mawar. Lahan yang ditanami khusus bunga mawar seluas 75-80 hektare di Desa Gunungsari saja. “Dengan demikian, per hari kami mampu mampu mengirim 125-150 ribu tangkai,” ucap pria 48 tahun ini.

Menurut Aziz, meskipun saat ini musim hujan, produksi bunga mawar masih tetap stabil. Sebab, para petani berupaya memberikan perawat maksimal untuk momen Valentine.(Der/Ulm)