Urusan Bromo, BPBD Kab Malang Masukkan Pertimbangan Kearifan Lokal

MALANGVOICE – Berkaca dari letusan Gunung Kelud yang berdampak hingga Kabupaten Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akhirnya memperhatikan kearifan lokal setempat dalam menangani bencana erupsi Gunung Bromo.

Ketua Pelaksana BPBD, Hafi Luthfi, memaparkan, pertimbangan Posko Induk di Wringin Anom, Kecamatan Poncokusumo, adalah sesuai dengan pertimbangan masyarakat Dusun Ngadas, yang berada 5-6 KM dari Gunung Bromo.

“Waktu kami ke sana, masyarakat bilang, jangan sampai posko ada di Ngadas. Karena itu sama dengan mengundang atau menantang terjadinya bencana,” jelas Luthfi kepada wartawan.

Menurutnya, waktu di Gunung Kelud ia bertemu dengan seorang warga setempat yang mengatakan, Kelud tidak akan meletus kalau Gunung Kawi masih bergemuruh. Dan Kelud tidak akan meletus kalau tidak pasaran Jawa Wage.

“Nah ternyata meletusnya Gunung Kelud itu ya di pasaran Wage. Jadi secara ilmiah, persiapan di Ngadas itu bagus. Tapi pertimbangan budaya di sana menjadi masukan juga. Makanya Posko Induk kami taruh di Wringin Anom,” imbuhnya.