UB ‘Tak Ramah’ bagi Awak Media

Panitia acara di Gedung Samanta Krida UB. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Ulah ‘oknum’ mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat awak media tidak nyaman. Dalam sejumlah kegiatan yang menghadirkan tokoh nasional, awak media kerap kali disulitkan.

Akses memasuki ruangan kegiatan dibatasi, hingga kinerja wartawan menjalankan tugasnya terhambat. Hari ini saja, terjadi dua kali insiden ‘pengusiran’ wartawan di UB.

Kejadian pertama terjadi ketika UB menggelar kegiatan di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), yang menghadirkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, dan Menpan RB, Yuddy Chrisnandi, siang tadi.

Kala itu, panitia tidak memperkenalkan para wartawan memasuki tempat digelarnya acara, dengan alasan harus ada perjanjian kerja sama sebelumnya, jika ingin meliput. Ketika awak media menghubungi Humas UB, akhirnya panitia memperkenankan kegiatan itu diliput.

Kejadian serupa terulang di Gedung Samanta Krida UB, ketika berlangsung acara ‘Indonesia Menyapa’ bertema ‘revitalisasi peran lembaga negara dalam reformasi hukum demi persatuan Indonesia’.

MVoice yang hendak meliput kegiatan itu harus gigit jari. Panitia mengusir MVoice dan sejumlah wartawan lain, dengan alasan senada. Kegiatan ini menghadirkan Buya Syafi’I (Dewan Penasihat Indonesia), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Abraham Samad (Ketua KPK periode 2010-2015), Benny Kabur Harman (Wakil Ketua Komisi 3 DPR RI) dan Refly Harun (pakar hukum tata negara).

Kekesalan muncul di kalangan media. Wartawan Andalus, Galuh Pandu Larasati, mempertanyakan dari mana datangnya aturan kerja sama untuk sebuah peliputan.

“Padahal yang memberi informasi kegiatan itu Humas UB,” kata gadis berparas manis itu.

Hal senada diungkapkan wartawan senior Bhirawa, Taufik. Menurutnya, insiden ini menunjukkan jika komunikasi humas UB kurang bagus. “Manfaat Menpan RB hadir itu supaya membuat birokrasi simpel, kok UB malah menerapkan seperti ini,” keluhnya.

Ia menilai, menyikapi insiden ini sebaiknya wartawan tegas. “Kita masih bisa mencari berita lain, jangan ngemis-ngemis untuk dapat berita,” tegasnya.