Tunjang TNBTS, Dishub Kabupaten Malang Bangun Kios Terminal Wisata

Suasana PKL Terminal Wisata Tumpang. (Toski D)

MALANGVOICE – Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang membangun kios terminal wisata Tumpang untuk wadah wisata dan ekonomi masyarakat Kecamatan Tumpang dalam menunjang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kepala Dishub Pemkab Malang, Hafi Lutfi mengatakan, tujuan pembangunan terminal wisata itu untuk menunjang program taman nasional atau TNBTS, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Selain menunjang program taman Nasional (TNBTS) dan menunjang PAD, pembangunan itu menelan anggaran sebesar Rp200 juta, bersama perencanaannya. Jadi untuk fisik mencapai Rp186 juta untuk 39 kios,” ungkapnya, saat ditemui di area pembangunan kios terminal wisata Tumpang, Sabtu (12/12).

Menurut Lutfi, pembangunan tersebut dilakukan selain menunjang TNBTS dan PAD, juga untuk menertibkan Penjual Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya terjajar tidak beraturan.

“Di terminal ini, dulunya terlihat kumuh, PKL di sana-sini, gak beraturan. Apalagi, lahan parkir itu sempat digunakan tempat penampungan pedagang saat pembangunan pasar,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Lutfi, dalam upaya menampung aspirasi masyarakat dan menertibkan PKL, Dishub Pemkab Malang bersama pada PKL membangun kios tersebut, untuk menampung 56 PKL.

“Jadi PKL itu jumlahnya ada 56, Dishub hanya bisa membangun 39 kios, dan pedagang berinisiatif iuran untuk membangun kios menjadi 43, sisanya dipakai sistem bergantian,” jelasnya.

Sebab, tambah Lutfi, jika berdasarkan anggaran Dishub hanya bisa membangun 39 kios, karena antusius pedagang tinggi, mereka secara swadaya sendiri dapat memenuhi pembuatan kios bagi 4 pedagang sisanya. Kios-kios tersebut berukuran 2×2 meter untuk pedagang kuliner dan 1.5×2 meter untuk pedagang souvenir.

“Mereka sangat antusias, bahkan mereka membuat musholla dan toilet sendiri, dari dana iuran swadaya tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Terminal Wisata Tumpang, Lukman Faliq mengatakan, dirinya bersama para PKL lainnya mensuport dan mendukung program pembangunan kios PKL Terminal Wisata Tumpang, lantaran dapat meningkatkan pendapatan para PKL hingga 10 persen.

“Saya ini pedagang buah, awalnya pendapatan kotor saya dulu 15 juta perbulan, namun dengan adanya tempat ini perharinya meningkat sekitar 10 persen,” tegasnya.(der)