Tukar Uang Baru di Lapak? Awas Uang Palsu!

Kepala BI Malang, Dudi Herawadi

MALANGVOICE – Ini peringatan bagi warga Malang yang kerap ‘membeli’ uang baru di berbagai lapak yang tersebar di jalan, sebab, biasanya banyak terselip uang palsu di dalamnya, apalagi pada pecahan nominal besar.

Kepala Bank Indonesia (BI) Malang, Dudi Herawadi, mengatakan, berdasar temuan pihaknya. saat ini sudah ada enam lapak yang diindikasi menyelipkan uang palsu di satu bendel uang yang dijual.

“Saat ini sudah ada enam lapak yang diindikasi menjual uang palsu,” kata Dudi, beberapa menit lalu.

Jumlah itu menurun, karena pada tahun lalu ada 23 lapak diketahui menyelipkan uang palsu di dalam bendelan uang yang dijual.

“Karena itu masyarakat diimbau untuk tidak menukar uang di lapak sembarangan,” tukasnya.

Tak hanya itu, warga diminta memahami, uang bukanlah alat komoditi, tapi alat tukar, sehingga ‘membeli’ uang baru di lapak adalah tindakan yang tidak benar.

“Sebenarnya mereka tidak menjual, hanya ada biaya jasa yang harus dibayar, tapi mintanya besar, di atas Rp 15 ribu,” bebernya.

Dijelaskan pula, kenaikan angka peredaran uang palsu di wilayah Malang Raya cukup signifikan, hingga mencapai 20 persen. Biasanya uang pecahan besar kerap dipalsukan, karena lebih menguntungkan.

“Kita akan terus lakukan sosialisasi pada masyarakat agar tidak terperdaya akan dengan palsu yang beredar,” pungkasnya.