Tugas Merampok Dibahas di Tengah Hutan

Kasat Reskrim, AKP Adam Purbantoro menunjukkan barang bukti celurit (fathul)

MALANGVOICE – Masih seputar perampokan di Kabupaten malang, Salah satu pelaku yang diduga sebagai otaknya, PNM, mengakui pernah ikut merampok dengan komplotan itu sebanyak 4 kali, sedangkan SBD sudah 7 kali merampok.

“Kami biasanya kumpul dulu di Kebun Cengkeh atau Kebun Kopi di Dampit. Lewat telepon kami berhubungan. Otaknya ya teman saya yang kabur itu. Saya hanya diberi tugas saja, menurut,” kata PNM kepada MVoice.

Dalam perampokan terakhir, PNM mengaku hanya bertugas menjaga di luar rumah. Sementara temannya yang lain ada yang mencungkil jendela, masuk ke rumah, lalu membawa kabur barang-barang berharga yang bisa dijual.

“Usai menjual barang, uang dibagi-bagi. Kami hanya menerima saja, kadang Rp 700 ribu, kadang Rp 300 ribu. Bahkan sering juga tak dapat apa-apa,” tambah SBD, sembari membenarkan pengakuan PNM.

Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Adam Purbantoro, menjelaskan, dari para pelaku itu, masing-masing punya tugas. Pastinya, mereka sudah mengincar rumah tersebut dalam beberapa waktu sehingga bisa beraksi tanpa kericuhan.

“Mereka ini ada yang bertugas menggambar, ada yang mengawasi dari luar rumah, ada yang mencungkil jendela, ada yang bertugas mengancam korban, hingga pelaku yang khusus bertugas mencari barang berharga,” imbuhnya.