Tuding Militer Kuasai Tanah, Kades Bocek Minta Maaf

Permintaan maaf Kades Bocek kepada Pusdik Arhanud di Koramil Karangploso (tika)
Permintaan maaf Kades Bocek kepada Pusdik Arhanud di Koramil Karangploso (tika)

MALANGVOICE – Kades Bocek, Ali Budiono, meminta maaf secara lisan dan tertulis kepada Pusdik Arhanud, di Koramil Karangploso, Kabupaten Malang, Rabu (2/11).

Hal ini buntut penudingan Ali yang menduga sebidang tanah di Dusun Sumbersuko, dengan luas 20.870 meter persegi telah dikuasai oleh Pusdik Arhanud.

Tanah yang dikenal dengan nama Sumber itu menurut Ali merupakan tanah leluhur sebab terdapat punden desa.

“Benar dengan ini saya mengakui kesalahan bahwa telah memasang banner tanpa izin dan melakukan kegiatan bersama warga di tempat itu tanpa izin,” beber dia.

Fakta-fakta yang ditemukan di Dusun Sumbersuko (tika)

Ada beberapa poin kesalahan yang dibacakan oleh Ali. Pertama, pihak desa memasang banner yang menyatakan bahwa tanah tersebut adalah cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malang.

Belakangan diketahui bahwa banner tersebut ilegal, sebab Disbudpar tidak pernah mengeluarkan banner dan pernyataan tersebut.

Kedua, melalukan pemavingan areal tanah tanpa serta berkegiatan bersama warga tanpa izin.

“Saya juga mengaku benar memasang beberapa material tanpa izin,” jelas dia.

Atas semua kesalahan yang dilakukan, 1 September lalu Kades Bocek sudah meminta maaf kepada Pusdik Arhanud.

Sayangnya, Senin (24/10) Ali menggelar istighosah dengan judul ‘Perjuangkan Punden Desa yang dikuasai oleh Militer’. Kegiatan ini yang diduga menyulut perselisihan paham semakin runcing.

“Betul saya menggelar istighosah tersebut bersama warga dan mengundang wartawan. Saya juga menyampaikan statemen kepada wartawan secara sepihak. Atas hal itu saya minta maaf,” jelas dia.

Ali juga memberikan pernyataan yang sudah ditanda tangani para saksi itu kepada pihak Pusdik Arhanud.

Sementara itu, mediator perselisihan paham antara warga Bocek dan Pusdik Arhanud, Candra Febrianto berharap, masalah ini benar-benar selesai dan tidak berlarut-larut.

“Semoga kembali harmonis dan benar-benar selesai. Padahal 1 September sudah minta maaf Pak Ali, kok malah menggelar istghosah,” tegas dia.