Triwulan Pertama, Lowokwaru dan Kedung Kandang Dominasi Terpaan Bencana

BPBD Kota Malang menangani bencana tanah ambles di Kedung Kandang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kecamatan Lowokwaru dan Kedung Kandang menjadi wilayah paling sering diterpa bencana selama triwulan pertama tahun 2018 ini. Dua kawasan itu mencatatkan kejadian paling banyak dibandingkan kecamatan lain di Kota Malang.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, sepanjang Januari – Maret 2018 ini terjadi 71 bencana di Kota Malang. Dari jumlah itu, 19 di antaranya terjadi di Lowokwaru dan 20 kejadian di Kedung Kandang.

Sisanya, tersebar di tiga kecamatan lain yakni Sukun (11 kejadian), Klojen (9 kejadian), dan Blimbing (12 kejadian). Dominasi Lowokwaru dan Kedung Kandang juga tercermin melalui data kerugian akibat bencana.

Pada Maret 2018 saja, Kecamatan Lowokwaru menderita kerugian Rp 40,35 juta dari total 5 kejadian. Sedangkan Kedung Kandang mencatatkan kerugian senilai Rp 10,8 juta dari total 4 kejadian sepanjang Maret.

Pada bulan yang sama, Klojen dan Sukun masing-masing hanya pernah sekali diterpa bencana. Sementara itu, Blimbing relatif aman karena nihil bencana selama Maret 2018.

Kepala BPBD Kota Malang, J Hartono, menyebutkan, intensitas bencana alam yang terjadi di Kota Malang memang cenderung menurun. Ini seiring perubahan musim dari penghujan ke kemarau.

Pada Januari lalu, total ada 35 bencana alam. Paling banyak yakni bencana tanah longsor, yakni sebanyak 21 kasus. Selanjutnya pada Februari, kejadian bencana turun menjadi total 25 kali, dengan dominasi bencana tanah longsor sebanyak 10 kasus.

“Bulan Maret jumlahnya semakin turun. Total bencana ada 11 bencana. Dominasi bencana juga tidak lagi jenis tanah longsor, tapi pohon tumbang sebanyak 6 kasus, karena Maret intensitas hujan berkurang, berganti dengan angin kencang yang menandai perubahan musim atau pancaroba,” pungkasnya.(Coi/Ery)