Topang PTM, Pemkot Malang Harapkan Tiap UKS Sedia Oksigen dan Oxymeter

Wali Kota Malang, Sutiaji saat diwawancarai awak media, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Menopang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa Pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Malang mengehendaki UKS menyediakan tabung oksigen dan oxymeter di setiap sekolah.

Wali Kota Malang, Sutiaji menghendaki agar setiap UKS di sekolah-sekolah dapat dilengkapi dengan tabung oksigen dan oxymeter.

“Saya minta instruksikan, koordinasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Kesehatan, untuk di UKS dibekali oksigen jadi ada tabung oksigen. Karena sewaktu-waktu ketika ada siswa yang perlu bantuan, bisa segera. Yang kedua kami minta untuk menyiapkan oxymeter, ini penting. Jadi nanti untuk mengecek kadar oksigen yang ada pada tubuh siswa,” kata Sutiaji.

Dengan demikian, lanjutnya, kesehatan pelajar di masa pandemi Covid-19 bisa terjamin.

Baca Juga: Sutiaji Prioritaskan Kesehatan saat Uji Coba PTM

Tidak berhenti di situ, orang nomor satu di Kota Malang tersebut juga meminta adanya pengecekan kesehatan untuk para siswa.

“Saya minta ada kerja sama dengan puskesmas, dilakukan pengecekan kesehatan secara reguler, bukan insiden. Jadi bertahap, tentu hari ini kelas berapa, besok kelas berapa, dicek,” kata Pak Aji, sapaan akrabnya.

Wali Kota Malang, Sutiaji meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang segera melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang terkait rencana pengadaan tersebut.

“Biar segera rakor dengan seluruh kepala sekolah. Ada tabung oksigen, karena sewaktu-waktu ketika ada siswa yang perlu bantuan bisa segera tertangani. Di sini tadi sudah ada (di SMPN 5 Malang),” ujarnya saat melakukan peninjauan PTM di SMPN 5 Kota Malang, Rabu (8/9).

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, akan melakukan rapat koordinasi (Rakor) terlebih dahulu dengan Dinkes Kota Malang.

Ia menambahkan pengadaan 1 oksigen dan 1 oxymeter tiap sekolah itu bisa saja diambil melalui Bantuan Operasional Sekolah (Bosnas).

“Anggaran juga perlu peralihan. Jangan sampai salah. Bosnas bisa juga lumayan (untuk anggaran). Swasta juga harus dapat. Akan kami kaji,” terangnya.(der)