Tolak Tindakan Represif, Alumni dan Mahasiswa UB ‘Serbu’ Gedung Rektorat

Pernyataan sikap mahasiswa menolak tindakan represif (istimewa)
Pernyataan sikap mahasiswa menolak tindakan represif (istimewa)

MALANGVOICE – Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dan beberapa alumni Ketua Eksekutif Mahasiswa (EM) berkumpul di depan Gedung Rektorat UB, Jumat (27/10).

Mereka menyatakan sikap menolak tindakan represif terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat. Mahasiswa tersebut meminta pihak kampus bersikap atas aksi penangkapan mahasiswa di depan Istana Negara pada 20 Oktober silam.

Seperti yang banyak diberitakan sebelumnya, 16 orang ditangkap saat demo di depan Istana Negara. Demonstrasi itu terkait evaluasi tiga tahun kinerja Presiden Joko Widodo. Mereka kemudian ditangkap oleh Polda Metro Jaya. Dua mahasiswa UB menjadi salah satu dari 12 mahasiswa yang dibebaskan.

“Ada 2 mahasiswa masih ditahan, sedangkan 2 mahasiswa lagi ditangkap. Totalnya ada 16 mahasiswa yang mendapat sikap represif,” kata Muhammad Wafiq, salah satu demonstran yang sempat ditangkap di Jakarta.

Pejabat rektorat ikut menyatakan sikap. (Istimewa)
Pejabat rektorat ikut menyatakan sikap. (Istimewa)

Padahal, Wafiq menambahkan, mahasiswa demonstran saat itu pada pukul 22.30 WIB hanya mengaji dan bersholawat, menunggu bertemu Presiden, namun dibubarkan pihak kepolisian.

Dalam keterangan tertulis yang dihimpun MVoice dari President Eksekutif Mahasiswa UB, Ahmad Khoiruddin, ada lima poin yang disampaikan mahasiswa dalam aksi tersebut yaitu menolak dan mengecam segala bentuk tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa yang melakukan aksi turun ke jalan. Kedua, mencabut status tersangka yang dikenakan pada Wildan Wahyu Nugroho (UNS), Panji Laksono (IPB), Ardi Sutrisbi (IPB), dan Ihsan Munawar (STEI SEBI) serta membebaskan keempat mahasiswa dari tahanan.

Selanjutnya, mendesak Presiden Jokowi untuk menjamin kebebasan warga negara dalam berkumpul, berserikat, dan mengungkapkan pendapat sebagaimana tercantum dalam pasal 28E UUD 1945. Mendukung penuh perjuangan BEM seluruh Indonesia untuk terus lantang memperjuangkan kepentingan rakyat. Menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa dan rakyat untuk merapatkan barisan menolak tindakan represif terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat.(Der/Ak)