Tes CPNS 2018 Zona Malang Diawasi Ketat, Tak Ingin Kecolongan Praktik Curang

Sekda Kota Malang Wasto bersama perwakilan enam kabupaten/kota Jawa Timur usai rapat koordinasi di SMKN 2 Malang, Rabu (24/10). (Aziz Ramadani/MVoice)
Sekda Kota Malang Wasto bersama perwakilan enam kabupaten/kota Jawa Timur usai rapat koordinasi di SMKN 2 Malang, Rabu (24/10). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Tes seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 zona Malang digelar, 26 Oktober – 17 November, di SMKN 2 Malang. Zona Malang ini diikuti tujuh kabupaten/kota Jawa Timur, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar dan Kabupaten Blitar.

Tes atau ujian ini untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Tujuh kabupaten dan kota itu akan menjalani tes CPNS secara bergantian sesuai dengan jadwal. Mengenai jadwal ujian akan segera diumumkan oleh masing-masing Badan Kepegawaian Daerah (BKD), paling lambat 25 Oktober.

“Untuk tes akan dimulai tanggal 26 Oktober. Tentunya tidak mungkin langsung dilakukan dalam satu waktu. Untuk itu, nantinya akan dilakukan penjadwalan untuk tujuh kabupaten kota yang akan tes CPNS secara bergantian,” Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya, Tauchid Djatmiko kepada awak media usai rakor konsolidasi di SMKN 2 Malang, Rabu (24/10).

Panitia, lanjut dia, menyiapkan 345 komputer digunakan untuk tes SKD. Peserta tes diberi waktu 90 menit setiap sesi untuk bisa menyelesaikan seluruh soal tersebut.

“Dari satu hari tes, akan ada lima sesi secara bergantian. Masing-masing sesi mendapat jatah waktu 90 menit. Nantinya setiap selesai tes, para peserta akan bisa mengetahui skornya secara langsung,” sambung dia.

Tauchid menambahkan, tes SKD CPNS digelar lebih transparan dan akuntabel. Dicontohkannya, panitia memberlakukan peraturan ketat kepada peserta yang akan mengikuti tes. Peserta ujian tidak diperkenankan membawa alat lain selain kartu tanda pengenal dan kartu ujian.

“Mereka (peserta tes CPNS) adalah calon pemimpin masa depan negara. Untuk itu, ini menjadi tanggung jawab besar untuk bisa memaksimalkan saat tes ini agar bisa berjalan lancar. Sinergitas dari tujuh kabupaten dan kota yang akan menjalani tes ini juga sangat diperlukan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto menambahkan, rakor ini dilakukan tujuanya mempermudah dan melancarkan pada saat pelaksanaan. Terutama membahas tentang di luar teknis tes CPNS. Dicontohkannya mulai lokasi parkir, lokasi tempat ibadah, tenaga medis atau kesehatan, hingga media center untuk mengakses informasi. Rakor juga mematangkan teknis pengawasan. Pihaknya tidak ingin sampai kecolongan dari praktik kecurangan dalam tes CPNS.

“Akan ada pemeriksaan ketat untuk para peserta. Hal itu, agar peserta benar-benar steril dari hal-hal yan berpotensi mengganggu jalanya tes,” kata Wasto.(Der/Aka)