Ternyata, Gama Jadikan SAN sebagai ‘Budak’ Nafsu

KPPI bersama Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Adam Purbantoro, usai menemui korban pembiusan. (Muhammad Choirul / Malang Voice)

MALANGVOICE – Dugaan pembiusan dan tindak asusila yang dilakukan Gama Mulya ternyata tak hanya mengorbankan EWW. Tersangka lain,SAN, yang tak lain adalah pacar Gama, diduga juga sering mendapat kekerasan seksual dan fisik.

Hal itu terungkap saat Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) mengunjungi SAN dan EWW, Selasa (18/8) sore ini sekitar pukul 15.00 WIB. Ketua KPPI, Ya’qud Ananda Gudban, menemukan tubuh SAN dipenuhi tatto yang digambar atas kemauan Gama Mulya.

“Ada tatto di dada, paha kanan, dan punggung. Itu dibuat atas suruhan Gama,” ungkap politisi Partai Hanura yang lekat dengan panggilan Nanda ini.

Bahkan, tatto di punggung SAN bertuliskan ‘Gama Slave’ yang berarti budak Gama. Sementara tatto di bagian dada dan paha kanan, masing-masing bertuliskan ‘Gama Mulya’ dan ‘apapun yang terjadi Gama tetap milikku’.

Masih menurut Nanda, SAN mengaku tatto di bagian dada dibuat di Bali, sedangkan sisanya di Malang. Dalam pertemuan itu, SAN menceritakan kronologi mulai mereka berpacaran hingga terjadinya pembiusan kepada EWW, beberapa waktu lalu.

“Dia cerita sangat runtut. Intisarinya, di satu sisi dia juga sebagai korban, meski di sisi lain dia terlibat pembiusan juga. Ada bekas infeksi dari suntikan obat bius di lengan SAN, ada bentuk-bentuk kekerasan lain,” tambah politisi Partai Hanura itu.-