Teliti Soal Drainase Kota Hari Prayogi Raih Gelar Doktor

MALANGVOICE – Satu lagi dosen Universitas Brawijaya (UB) meraih gelar doktor. Ialah Dr Ir Hari Suprayogi dari Teknik Sipil Kekhususan Sumber Daya Air. Suprayogi resmi mendapatkan gelar doktor bidang Sumber Daya Air, Kamis (2/8).

Dalam disertasinya, Hari mengangkat penelitian soal jaringan drainase perkotaan. Drainase perkotaan merupakan sistem pembuangan air lebih dari suatu kawasan baik perumahan/permukiman maupun kawasan lainnya. Keandalan prasarana jaringan drainase mutlak diperlukan untuk menjaga fungsi layanan sesuai dengan desain.

“Makanya, untuk menjaga fungsi layanan tersebut diperlukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan serta pembiayaan yang didasarkan pada tingkat atau kondisi layanan dari prasarana tersebut,” kata lulusan S2 di Universitas Alberta Canada ini, Kamis (2/8).

Salah satu konsep, tambah dia, adalah penentuan indeks layanan prasarana guna menggambarkan kondisi dari prasarana yang selanjutnya dapat dipakai menentukan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjaga fungsi layanan secara efektif, efisien, dan optimal.

Penelitian ini mengembangkan suatu perangkat rumusan sebagai alat untuk menentukan kondisi layanan infrastruktur jaringan drainase perkotaan berdasarkan aspek teknis dan aspek non-teknis, dengan menganalisis variabel dan variabel yang memberikan pengaruh terhadap masing-masing aspek.

Ada tiga variabel yang memberikan pengaruh besar terhadap kriteria-kriteria pada aspek teknis, yaitu kapasitas sistem, permasalahan genangan, dan pola pengaliran yang masing-masing ditunjukkan dengan variable-variabel.

Sedangkan aspek non-teknis dipengaruhi oleh lima variabel dari manajemen kelembagaan, aspek hukum dan pengaturan, sosial-budaya dan ekonomi, peran masyarakat dan swasta, serta kerugian banjir.

Fokus penelitian adalah jaringan drainase Citepus yang mempunyai 16 saluran primer. Pengumpulan data dari variabel untuk aspek teknis dilakukan dengan pengukuran langsung-site visit maupun data sekunder dari lapangan yang ada. Aspek non teknis menggunakan data kuisioner sebagai data kualitatif yang diubah menjadi kuantitatif. Filtering terhadap variabel dan indicator dilakukan dengan alat bantu smart PLS-Partial Least Squares.

Selanjutnya, dilakukan analisis memakai alat bantu metode GRG-Generalized reduced Gradient methode. Alat itu berguna untuk menyelesaikan persamaan non-linier dengan asumsi tujuan objective dan kendala-constraint. Uji kalibrasi model dilakukan kalibrasi dan simulasi terhadap parameter-parameter yang digunakan.

Hasil penelitian berupa model indeks Suprayogi, yaitu moel indeks layanan jaringan drainase perkotaan yang dikembangkan memakai aspek teknis dan aspek non-teknis yang melibatkan variabel dan variabel berpengaruh pada tingkat layanan jaringan drainase.

“Hasil dengan 0,853 dan masing-masing permasalahan genangan dengan 0,127, pola pengaliran dengan 0,07 berpengaruh kecil,” tambahnya.

Sedangkan aspek non-teknis, manajemen kelembagaan mempunyai pengaruh paling besar dengan 0,604, aspek sosial budaya dan ekonomi dengan 0.3060 berpengaruh sedang, serta masing-masing hukum dan pengaturan dengan 0,0868 dan peran masyarakat dan swasta dengan 0,0026 berpengaruh kecil.

Secara global ditunjukkan bahwa pengaruh tingkat layanan jaringan drainase perkotaan adalah 0,73 aspek teknis dan 0,27 aspek non-teknis dan model index tingkat layanan jaringan drainase perkotaan adalah IL = 0,731Teknis + 0,27Non-Teknis.(Der/Aka)