Tekan Bencana Banjir, BPBD Usulkan Penyediaan Biopori dan Sumur Resapan

Banjir Hantui Warga Malang Raya

Banjir bandang akibat luapan air drainase di Jalan Agus Salim, Kelurahan Sisir, Kota Batu. (BPBD for Mvoice).
Banjir bandang akibat luapan air drainase di Jalan Agus Salim, Kelurahan Sisir, Kota Batu. (BPBD for Mvoice).

MALANGVOICE – Salah satu faktor bencana banjir terjadi di Kota Batu karena berkurangnya daerah resapan air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengusulkan pemanfaatan biopori di setiap rumah.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Ach Rohim, menilai, biopori menjadi solusi ke depannya. Selain tidak banyak membutuhkan biaya, juga bisa dilakukan semua masyarakat. Bahkan, pihaknya akan mengusulkan ke SKPD terkait supaya pelaku usaha, baik tempat wisata, hotel, restoran dan hiburan juga menyediakan biopori dan sumur resapan.

“Kami masih menggagas konsepnya. Selanjutnya akan diusulkan ke SKPD yang berwenang. Kalau perbaikan drainase, pasti membutuhkan anggaran sangat besar dan tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun,” katanya.

Baca Juga: Bencana Banjir di Kota Batu Meningkat, Salah Siapa?

Baca juga: Warga Heran Kota Batu Bisa Banjir!

Baca juga: Bencana Banjir Meningkat, Dewan: Ini Warning Bagi Kota Batu

Bencana banjir di Kota Batu saat ini mirip dengan Kota Malang dulunya. Setiap tahun terjadi banjir kecil, namun tidak segera dicarikan solusi sehingga dampaknya semakin besar.

“Kalau tidak segera dicarikan solusinya, Batu akan seperti Kota Malang sekarang. Banjir di mana-mana, penyebab utamanya tidak lain karena saluran air yang buruk dan daerah resapan air berkurang,” ungkapnya.

Pihaknya terjun langsung ke desa/kelurahan agar tanggap bencana. BPBD mengajak masyarakat untuk membuat rencana aksi. Di antaranya secara rutin membersihkan drainase dan lingkungan.

“Warga di sekitar Kantor Kelurahan Sisir tahun 2014 misalnya. Air luapan drainase merendam beberapa rumah dengan ketiggian 60 cm-70 cm. Kami ajak warga rutin membersihkan lingkungan. Alhamdulillah di sana sudah tidak lagi banjir,” jelas dia.

Kesadaran masyarakat membuang sampah juga patut menjadi perhatian. Terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai.

“Banyak yang membuang sampah ke sungai dan selokan daripada ke tempat sampah. Kebiasaan sebagian warga, banyak warga yang terdampak dan dirugikan,” papar Rohim.