Tekan Angka Stuting Pemkab Malang Launching Gerakan Serentak Minum TTD Rematri

Kadinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo saat membuka Workshop di Pendopo Agung. (Toski D)
Kadinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo saat membuka Workshop di Pendopo Agung. (Toski D)

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan melaunching Workshop Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri (Rematri) di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim, nomor 7, Kota Malang, Rabu (4/12).

Launching Workshop Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Remaja Putri ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Malang yang diikuti sebanyak 235 peserta yang terdiri dari Perwakilan Kapolres Malang, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, Kepala Puskesmas lokus Stunting, serta pelajar SMP SMA.

Dalam sambutannya, Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan di tahun 2020 angka stunting di Kabupaten Malang bisa turun lagi minimal 50% dari tahun ini jadi angkanya turun jauh dari standar nasional. Sehingga ke depan, angka stunting dapat semakin ditekan, dan generasi penerus Kabupaten Malang tumbuh sebagai generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

“Stunting merupakan masalah kompleks bahkan dari sebelum didalam kandungan pun harus dipersiapkan misalnya dengan meminum asupan gizi yang cukup seperti minum tablet tambah darah yang bersama ini,” ungkapnya.

Menurut Sanusi, dengan kegiatan seperti ini, diharapkan kedepannya dapat menekan angka stunting, dan generasi penerus di Kabupaten Malang bisa tumbuh sebagai generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

“Dengan kegiatan semacam ini dapat memberi pengetahuan mengenai kecukupan gizi bagi seorang remaja putri, karena fase ini juga memegang peranan kunci tumbuhnya calon generasi penerus yang berkualitas. Selain itu, ibu hamil juga perlu karena apa yang dikonsumsi nanti akan berdampak kepada bayinya, disitulah perlunya penerapan pemenuhan kebutuhan gizi sejak dini. Semoga Tahun 2020 nanti stunting bisa berkurang menuju Kabupaten sehat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Pemkab Malang, Arbani Mukti Wibowo mengatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini dikarenakan timbulnya masalah gizi pada anak usia dua tahun yang kaitannya erat dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu termasuk rematri.

“Program minum TTD ini merupakan upaya untuk menurunkan prevalensi anemia pada rematri untuk mencegah stunting. Sebenarnya intervensi kami yakni kepada rematri yang sehat dan tidak anemia karenan nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan bayi sehat, kemudian wanita usia subur (WUS) sebagai penentu kualitas SDM generasi berikutnya. Semoga kegiatan ini mamou meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku bagi tenaga kesehatan dan remaja serta meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi minum tablet tambah darah,” tukasnya.(Der/Aka)