Tangkal Radikalisme, Peran Guru Paling Dibutuhkan

Suasana dialog interaktif di RH Center. (Muhammad Choirul)
Suasana dialog interaktif di RH Center. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Peran guru sebagai tenaga pendidik sangat dibutuhkan untuk menangkal radikalisme. Hal tersebut tertuang dalam dialog interaktif yang digelar Rumah Aspirasi RH Center, Perumahan Permata Jingga Blok AA-9 Kota Malang, Selasa (29/5).

Ajang ini melibatkan tenaga kependidikan di antaranya PGRI Se-Malang Raya dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama. Tema yang diambil yakni ‘Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa.

Anggota DPR RI, Ridwan Hisjam, dalam kesempatan tersebut membeberkan perlunya mengusung tema tersebut. Dikatakan, sejak reformasi berlangsung, penguatan terkait Pancasila mulai luntur di dunia pendidikan.

Hal ini tidak lepas dari penghapusan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dari kurikulum. Sebagai gantinya, hadir mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, untuk selanjutnya menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.

“Kenapa saat itu berubah, karena saat reformasi orang takut berbicara tentang Pancasila. Nah guru ini memiliki peran paling penting untuk menegaskan Pancasila sebagai ideologi bangsa,” papar Ridwan Hisjam.

Dikatakan, benih-benih ideologi yang bertentangan dengan Pancasila mulai muncul akhir -akhir ini. Hal tersebut menjadi tugas bersama untuk menumpas radikalisme.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan, Pancasila adalah ideologi Indonesia yang sudah final. Menurutnya, semua organisasi yang hidup di negeri ini harus berideologi Pancasila.

“Semua harus berideologi Pancasila, apalagi partai politik. Boleh mengeluarkan ciri, tetapi tetap berdasarkan Pancasila. Misal Golkar, cirinya adalah karya. Selanjutnya seperti PPP dan PKB, bernuansa Islam namun tetap berdasarkan Pancasila, begitu juga partai-partai lainnya,” tegasnya.(Coi/Aka)