Sutiaji Beri Semangat dan Bantuan ke Ipul

Wali Kota Malang bersama dengan Saiful Anam yang sedang memegang piala kejuaraan karate yang diraih, (Ist).

MALANGVOICE – Aditya Saiful Anam (12) atau yang akrab disapa Ipul peraih juara harapan dalam kejuaraan karate Malang Raya sempat viral di media sosial (medsos), mendapat kesempatan bertemu langsung dengan Wali Kota Malang, Sutiaji.

Ipul yang didampingi Ibu dan kedua pelatih karate-nya mendapatkan dukungan dari Sutiaji.

“Terus bersemangat, nak, untuk meraih prestasi. Jangan hanya berhenti di sini, terus berlatih agar bisa mendapat juara-juara karate lainnya,” ujarnya memberikan semangat kepada Ipul, Kamis (16/9).

Selain itu, Sutiaji juga membantu mengabulkan keinginan Ipul untuk melengkapi tempat latihan karate dengan matras.

“Kami support kesungguhan pelatihnya, kesungguhan anaknya. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain. Kalau kemauan tinggi tentu hasil yang diinginkan bisa tercapai,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Baznas Kota Malang, Sulaiman menambahkan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga memberikan dukungan pemberian uang senilai Rp 5 Juta yang diambil dari dana Infaq melalui Gerakan Seribu (Gerbu) ASN hingga TPP.

Saiful Anam didampingi Ibu dan kedua Pelatih Karate-nya, (Ist).

“Latihannya di Kota Malang, kita mensupport anak berprestasi. Lebih-lebih ini anak yatim, juga perlu dibantu. Mudah-mudahan dengan support dari Baznas, bisa menambah semangat lagi,” ucap dia.

Sulastri Ibu dari Syaiful Anam atau Ipul membeberkan, sebenarnya sudah diajak pelatihnya untuk berangkat bersama saat menuju kejuaraan Lembaga Karate-Do Indonesia (LEMKARI) di Pusdik Belanegara waktu itu, akan tetapi Ipul pun tak mau.

“Dia ingin keliling kota bersama saya (ibu Ipul). Sudah diajak bareng sama pelatih, tapi gak mau,” terangnya.

Sebelumnya, perjalanan 20 Km itu ditempuh Sulastri bersama Ipul, berangkat dari rumahnya ke Pusdik Belanegara selama kurang lebih satu jam, selepas salat subuh hingga sampai pada pukul 05.10.

Selama perjalan pulang yang dirasa cukup bersantai, Ipul pun memungut beberapa rongsokan yang ada dijalan. Melihat itu Sulastri menanyakan kepada Ipul, ternyata Ipul pun memang tak malu meski masih menggunakan pakaian karate sehabis ia mengikuti kejuaraan.

“Katanya yang penting bukan tindakan tercela. Kalau kita mencuri atau maling, baru kita malu. Ngapain gini malu,” kata dia.

Ia mengatakan anaknya yang saat ini duduk di kelas VI SDN 2 Jenggolo, Kepanjen itu bercita-cita untuk menjadi polisi.

“Dia ingin meneruskan yang telah merawatnya, yakni bapak-bapak polisi dan tentara. Memang sejak bayi sudah sering diajak cari rongsokan sejak umur 5 bulanan,” jelasnya.

Kemudian, Ipul saat dimintai keterangan oleh awak media menjelaskan bahwa dirinya memilih berangkat bersama sang ibu, karena agar memberikan semangat dan motivasi kepada dirinya saat mengikuti kejuaraan.

“Supaya memberi semangat dan memotivasi. Kalau pulangnya ya ingin jalan-jalan sama ibu,” ucap dia.(der)