Survei Penjualan Eceran Bulan Mei Mengalami Peningkatan

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan A. (Toski D).

MALANGVOICE – Perkiraan penjualan eceran pada bulan Mei 2021, di Kota Malang mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Malang, pada bulan Mei 2021 perkiraan penjualan tumbuh mencapai 69,10 persen (yoy). Sedangkan pada bulan April 2021 hanya sebesar 35,53 persen (yoy).

Untuk share omzet penjualan eceran masing-masing kelompok, didominasi oleh kelompok kendaraan sebesar 48,84 persen, diikuti kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 18,27 persen, serta suku cadang dan aksesori sebesar 9,97 persen.

“Pertumbuhan omzet perkiraan penjualan secara tahunan terjadi pada beberapa kelompok komoditas,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan, Jumat (4/6).

Kategori usaha dengan pertumbuhan omzet tertinggi diperkirakan berasal dari kelompok peralatan dan komunikasi 451,79 persen, (yoy), kelompok kendaraan 104,40 persen, (yoy), serta kelompok suku cadang dan aksesori 98,47 persen, (yoy).

Tingginya pertumbuhan omzet untuk kelompok kendaraan terjadi sebagai dampak dari penetapan kebijakan relaksasi PPnBM nol persen. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 20/PMK.010/2021 pemerintah memangkas PPnBM mobil baru hingga akhir 2021 dengan tarif yang turun berjenjang selama tiga bulanan.

Pemerintah memangkas tarif PPnBM atas pembelian mobil baru dengan kriteria tertentu sebesar 100 persen, mulai 1 Maret hingga Mei 2021. Selanjutnya relaksasi tarif PPnBM yang berlaku pada Juni sampai dengan Agustus 2021 berkurang menjadi 50 persen. Untuk periode September sampai dengan Desember 2021 relaksasi tarif PPnBM hanya sebesar 25 persen.

“Adapun sebanyak 36,7 persen responden memberikan alasan tumbuhnya omzet penjualan pada bulan Mei 2021 akibat adanya momen bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Sebanyak 21,5 persen menganggap peningkatan daya beli masyarakat menjadi penyebab naiknya omzet penjualan,” tuturnya.

Selain itu, Azka, menambahkan, berbagai stimulus yang diberikan pemerintah dalam bentuk pencairan bantuan sosial hingga Tunjangan Hari Raya (THR) turut mendongkrak kenaikan omzet penjualan pada April 2021.

Kondisi ini kembali mengalami penyesuaian pada bulan Mei 2021 seiring dengan telah berlalunya momen HBKN Idul Fitri 1442H.

“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah melalui TPID guna menjaga stabilitas kelompok komoditas tersebut,” tandasnya.(der)