Suka Fast Food, Sebaiknya Pikir Lagi!

Contoh fast food tinggi kalori (anja)

MALANGVOICE – Makanan cepat saji (fast food) kebanyakan berkalori tinggi, namun rendah kandungan nutrisi. Karena itu, makanan cepat saji identik dengan tidak bergizi, karena minim konstribusi positif bagi kesehatan.

Seorang dietitian, Amalia Achmad, menyarankan agar memikirkan jumlah karbohidrat yang ada dalam makanan cepat saji yang biasa Anda konsumsi. Lalu, kombinasikan dengan lemak jenuh dari proses menggoreng. Pantas saja kalau Anda cepat melar.

“Terlalu banyak karbohidrat, lemak, gula, dan garam, namun di lain sisi minim akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Jangan mikir soal kenyang saja,” tandasnya saat dihubungi MVoice.

Minimnya serat dalam makanan cepat saji dapat menimbulkan konstipasi dan kembung. Kadar gula darah juga bisa melonjak. Lonjakan gula darah yang terlalu sering tentu akan membuat produksi insulin ikut-ikutan melonjak.

“Nah, lama-kelamaan biasa kena diabetes, bahkan jantung,” katanya.

Demikian, Lia memaklumi, masyarakat yang sudah terbiasa makan fastfood akan susah menghilangkan kebiasaanya secara total. Namun, setidaknya harus mencoba mengurangi porsi atau memilih air putih daripada minuman berkarbonasi.

“Harus memulai kebiasaan makan makanan bernutrisi perlahan-lahan,” tandasnya