Sosok Hero Tito di Mata Warga Sindurejo Pakis, Suka Bagi Rezeki dan Sambang Lansia Sebelum Tanding

Petinju kebanggaan Malang, Hero Tito. (Instagram Hero Tito)

MALANGVOICE – Meninggalnya Heru Purwanto (35), alis Hero Tito menghadirkan rasa duka bagi orang-orang terdekatnya dan para pencinta tinju di Indonesia.

Warga Dusun Sindurejo, RT 03/RW 03, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, juga merasa kehilangan atas meninggalnya pria yang akrab disapa sam Hero.

Meski dalam suasana hujan, para tetangga berduyung-duyung mendatangi rumah duka, dan menyiapkan semua keperluan untuk menyambut kedatangan jenazah Hero Tito, yang diperkirakan tiba di rumah duka pada Jumat (4/3) pagi.

Tampak para petakziah saat berada di depan rumah duka. (Mvoice/Toski D).

“Almarhum (Hero Tito) ini orangnya baik, setelah bertanding selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke warga sekitar terutama para lansia,” ucap salah satu tetanga Almarhum Hero Tito, Kusnadi, saat ditemui di depan rumah, Kamis (3/3) malam.

Kusnadi menjelaskan, semasa hidupnya bapak dua anak ini memiliki jiwa sosial yang tinggi, tidak jarang warga Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis selalu mendapat perhatian dari almarhum.

Suasana Rumah Duka Hero Tito. (Mvoice/Toski D).

“Almarhum itu suka bagi-bagi rezeki, usai tanding meski tidak menang selalu memberi santunan berupa beras ke warga, khususnya janda-janda yang sudah tua,” tegasnya.

Sebagai informasi, almarhum Hero Tito harus dilarikan ke rumah sakit setelah menerima pukulan uppercut pada ronde ketujuh oleh lawannya James Mokoginta, dalam ajang tinju nasional di Hollywings Gatsu Night Club, Jakarta.

Petinju asal Malang yang memiliki julukan Hero ‘the lion’ Tito ini menghembuskan napas terakhirnya dunia pada pukul 16.45, di sebuah rumah sakit di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Hero Tito sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara selama lima hari, dan akhirnya nyawa Hero Tito dinyatakan meninggal hari ini, Kamis (3/3).(der)