Sopir Angkot Sindir Wali Kota dan DPRD Kota Malang

Angkot Mogok Jalan

Para sopir Angkot menggelar aksi di depan Balai Kota Malang. (Miski)

MALANGVOICE – Ratusan sopir Angkot dan taksi konvensional meminta Pemkot Malang melindungi keberadaannya. Hal tersebut menyusul menjamurnya taksi dan ojek online di Kota Malang.

Keberadaan taksi dan ojek online berdampak negatif terhadap pendapatan sopir konvensional. Bahkan, penurunan pendapatan setiap harinya lebih dari 50 persen dari sebelumnya.

Selain menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membacakan teks Pancasila. Para sopir juga menyindir anggota dewan dan kepala daerah.

Disaat para sopir dihadapkan dengan kesusahan, dewan dan kepala daerah seakan tutup mata dan tak mau mendengar keresahan rakyatnya.

“Saat mereka lagi butuh, baik ketika mau maju dewan dan wali kota. Datang ke kami dan minta dukungan. Setelah didukung dan giliran kami minta bantuan, malah tidak ada tanggapan,” kata seorang sopir melalui pengeras suara.

Mereka lantas membacakan doa dan salawat bagi wakil rakyat dan kepala daerah agar tersentuh hatinya.

“Bersama-sama doakan pejabat di Malang supaya mau mendengar tuntutan kami. Agar ada ketegasan dan melindungi sopir konvensional,” ungkapnya lebih lanjut.

Hal senada disampaikan sopir lainnya. Dikatakan, para sopir Angkot dan taksi memiliki keluarga di rumah. Penghasilan yang dibawa pulang tidak lagi sebanyak sebelumnya.

“Tunggakan kami di kantor bertambah terus. Kami ditarget setoran tiap hari. Kondisi ini dialami semua sopir,” kata sopir jurusan AL.

Para sopir juga menggalang tanda tangan yang dibubuhkan di kain warna putih dan dibentangkan di depan Balai Kota Malang.(Der/Yei)