Solusi Kelangkaan Energi, Mahasiswa UM Ciptakan Superkapasitor Hindobat

Tim peneliti HINDOBAT. (Istimewa)
Tim peneliti HINDOBAT. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kelangkaan sumber energi fosil mengakibatkan tingginya harga minyak dan gas, pasokan listrik yang tidak merata dan isu emanasan global. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan superkapasitor Hindobat yang merupakan singkatan dari Hybrid Ni-Doped BaTiO3.

Mereka adalah Fathinnatussifa U Z, Rizky Aditya S, Putri Nur A. Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan fisika. menurut ketua tim penelitian, Fathinnatussifa, sumber energi merupakan hal yang penting untuk masyarakat.

Namun, tidak dapat dipungkiri akibat berkembangnya industri dan jumlah penduduk, kebutuhan akan energi terus meningkat, sehingga terjadi kelangkaan sumber energi fosil. Superkapasitor bisa menjadi solusi kelangkaan energi. Superkapasitor ini dapat digunakan dengan fleksibel sehingga dapat diterapkan di berbagai alat.

“Nah superkapasitor ini juga dapat mengurangi efek penggunaan energi terhadap lingkungan dikarenakan kami menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” katanya, Selasa (29/5).

Dia menjelaskan, BaTiO3 merupahan bahan yang memiliki konstanta dielektrik yang sangat tinggi pada suhu ruang dan juga memiliki nilai ‘dielectric loss’ yang besar pula. Oleh karena itu, keramik BaTiO3 dapat digunakan sebagai superkapasitor. Penambahan sejumlah kecil pengotor dapat memodifikasi sifat dielektrik BaTiO3 dan barium titanat yang mengalami proses pen-dopingan ternyata memiliki aplikasi yang lebih luas sehingga pada penelitian ini BaTiO3 didoping dengan material Ni.

“Superkapasitor Hindobat dibuat dengan menggunakan metode blending berdasarkan metode yang telah berhasil diterapkan oleh beberapa peneliti,” tukasnya.

Oleh karena itu, tim PKM ini menggunakan metode blending. Beberapa tahapan yang dilakukan yakni pembuatan partikel Ni, pencampuran Ni dengan BaTiO3, dan pembuatan komposit Ni-BaTiO3/PVDF. Dalam penelitian ini PVDF digunakan sebagai bahan polimer untuk menunjang fleksibilitas superkapasitor.

“Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengatasi krisis energi yang terjadi di masyarakat serta dapat mengembangkan superkapasitor yang fleksibel sehingga dapat diproduksi massal di Indonesia,” pungkasnya.(Der/Aka)