Soal Tawur Mahasiswa, Kampus Diminta Tegas!

Ilustrasi (Anja)

MALANGVOICE – Aksi tawuran antar mahasiswa yang terjadi beberapa hari lalu mendapat sorotan tajam dari Pemerintah Kota Malang.

Wali Kota HM Anton sangat menyesalkan adanya insiden tersebut, lantaran warga terkena dampak secara psikologis.

Ditemui usai membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Kota (Musrenbangkot), Anton berharap agar pihak kampus bisa dengan tegas memberi sanksi kepada mahasiswa yang terlibat aksi tidak terpuji itu.

“Kita sudah ada MoU dengan kampus tapi masih saja tawuran itu terjadi, karenanya harus ada tindakan tegas dari kampus,” kata Anton.

Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Kota Malang diimbau agar menyesuaikan diri dengan lingkungan, budaya dan adat istiadat setempat, serta tidak membawa konflik kedaerahan ke kota.

“Tentu saja saat ini peran ada di kampus masing-masing bagaimana caranya untuk mengatur mahasiswanya,” tandas Anton.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Imam Fauzi, menekankan agar para mahasiswa bisa bersinergi dengan warga masyarakat. Sebab, aksi tawuran sangat meresahkan dan bisa menjadi tauladan buruk bagi pelajar di tingkat bawah.

“Secara psikologis warga tergnggu, dan juga bisa jadi contoh buruk bagi anak sekolah SMP dan SMA, mereka akan mengira yang mahasiswa saja tawuran apalagi mereka,” kata Imam.

Wakil Ketua Fraksi PAN DPRD, Subur Triono, dengan tegas meminta kepada kampus agar berani drop out (DO) mahasiswa yang ketahuan tawuran.

“Kampus harus ambil langkah tegas dengan DO mahasiswa yang tawuran. Selama saya di dewan, ada beberapa orang tua yang mengadu dan resah dengan aksi tawuran itu,” ungkap Subur.