Setelah Festival, Film-film Itu Dikemanakan?

Press Conference, Festival Film Malang

MALANGVOICE – Arek Malang kini memiliki wadah berkreasi bidang film dalam Festival Film Malang (FFM). Namun, pertanyaan yang berkecamuk di benak filmaker Malang adalah, akan dikemanakan film-film itu, pasca festival.

Menjawab hal itu, Programmer FFM, sekaligus filmaker Malang, Mahesa Desaga, menjelaskan, nantinya film yang diputar di festival akan didistribusikan kepada enam kota lain, seperti Sumbawa, Yogyakarta dan sebagainya.

“Saat ini yang perlu didistribusikan adalah film pendek,” katanya, beberapa menit lalu.

Distribusi merupakan cara untuk memasyarakatkan film pendek dan film indie agar tidak saja menjadi ‘karya festival’ melainlan bisa menjadi tontonan yang memiliki nilai ekonomis.

“Film pendek dan film Indie di luar negeri itu sudah diputar di bioskop dan ada ticketing, kalau kondisi kita saat ini belum sampai kesana karena masih kalah dengan film Hollywood,” tuturnya.

Selain itu, para insan film, membutuhkan sebuah ruang atau gedunh bersama yang bisa memutar film-film pendek dan tentunya mudah diakses oleh semua kalangan.

“Karena dalam industri film tidak saja insan film saja, namun kita kolaborasi dengan musik, seni rupa dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Diakui Mahesa, saat ini geliat membuat film pendek di Kota Malang menunjukka angka yang menjanjikan. Setiap tahunnya sekitar 500 film pendek berhasil dibuat, namun belum didistribusikan atau dipromosikan dengan baik.

“Tentunya harus ada promosi yang baik agar masyarakat memiliki taste menonton film pendek,” pungkasnya.