Dalam Setahun, Kerugian Akibat Banjir Bandang di Kab Malang Rp 4,751 Miliar

Banjir Hantui Malang Raya

Banjir di Pujiharjo
Banjir di Pujiharjo

MALANGVOICE – Selama tahun 2016 ini, bencana banjir bandang di Kabupaten Malang terjadi sebanyak tujuh kali.

Meskipun angka ini diperkirakan menurun dari tahun lalu yang berjumlah sekitar 10 kejadian namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengklaim bahwa dampak banjir tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Dampaknya lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tingkat kerusakannya juga lebih tinggi,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafi Lutfi saat ditemui MVoice di ruangannya.

Berdasarkan data bencana dari BPBD, banjir ini menerjang beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Pujon, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, dan Wajak.

Tercatat, kejadian banjir terjadi sejak 2 Februari di Desa Pandesari, Pujon Lor, Bendosari, Kecamatan Pujon. Banjir bandang ini menyebabkan kerugian hingga Rp 585 juta.

Banjir kedua terjadi tanggal 8 dan 20 Juli serta 15 September. Tidak tanggung-tanggung, bencana ini menghantam Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo.

Kerugian yang ditanggung mencapai Rp 3,935 miliar. Pasalnya bencana mengakibatkan 14 rumah rusak berat, 24 kerusakan sedang, dan 204 rusak ringan.

Bencana ini juga membuat jalan, jembatan, tanggul dan sabuk DAM rusak parah. Selain itu, juga merendam 30 hektar lahan pertanian dan merusak pipa PDAM.

Selanjutnya, 9 Oktober banjir bandang juga menerjang Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Akibatnya, 176 rumah terendam.

Banjir kembali menghantam Kecamatan Tirtoyudo pada 5 November. Tepatnya di Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi.

Kerugian akibat banjir ini mencapai Rp 231,1 juta. Pasalnya mengakibatkan satu tanggul rusak total, juga membuat jalan desa putus, jembatan rusak berat, dua unit rumah rusak berat.

Terakhir, di bulan November banjir bandang juga menghantam Dusun Bandanrejo, Desa Bambang, Kecamatan Wajak.

Total kerugian yang ditanggung akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Malang ini mencapai Rp 4.751.100.000,-.

“Dana itu kan laporan kerugian. Tidak semua kami tanggung. Ada juga yang diselesaikan oleh instansi terkait,” lanjut dia.