Seniman Bahas MCF

Diskusi di Galeri Semeru

MALANGVOICE – Puluhan seniman Kota Malang, malam ini, berkumpul membahas masa depan Malang Creative Fusion (MCF) yang baru saja dilaunching Wali Kota HM Anton. Perwakilan MCF juga hadir dalam diskusi itu.

Prinsipnya seniman tidak ingin MCF sekadar jadi alat untuk ikut International Creative Cities Conference (ICCC) saja, namun bisa menjadi wadah para seniman sebagai salah satu pelaku industri kreatif.

Sejumlah pertanyaan mendasar juga mengemuka terkait jumlah sektor ekonomi kreatif yang dibatasi 16, bahkan menjadi bahasan utama. Selain itu, terminologi ekonomi kreatif juga harus disepakati bersama antara seniman dan pelaku industri.

Salah satu pendiri Teater Ideot, Mochammad Sinwan. Mengatakan, MCF harus bisa menjadi jembatan antara para pekerja di bidang kreatifitas dengan pemerintah, tidak sekadar melakukan pendataan saja.

“Selama ini DKM (Dewan Kesenian Daerah) saja tidak efektif, padahal susunannya sudah jelas,” ungkapnya.

Dalam diskusi yang dilakukan di Galeri Semeru itu, MCF diharapkan mampu berlaku independen sehingga bisa berlaku profesional.

Pelaku industri ekonomi kreatif lain, Rudy Kurnianto, juga menekankan pentingnya independensi MCF karena terkait dengan nilai idealisme.