Senat UB: Pendaftaran Rektor Minim Peminat, Apa Sebabnya?

Ketua senat dan ketua panitia pilrek UB. (Anja a)
Ketua senat dan ketua panitia pilrek UB. (Anja a)

MALANGVOICE – Pemilihan Rektor Universitas Brawijaya Malang (UB) 2018-2022 masuk pada tahap penyaringan. 4 kandidat yang lolos akan disaring menjadi 3 orang saja pada rapat pleno tertutup oleh senat UB.

Ketua Senat UB, Prof Dr Ir Arifin mengaku heran. Kenapa pemilihan rektor atau pemimpin kampus malah minim peminat. Padahal pihak panitia bahkan mengirim surat pemberitahuan pada kampus eksternal. Tujuannya supaya dosen dari kampus lain juga bisa mendaftar menjadi kandidat Pilrek UB.

“Kami memberikan kesempatan pada dosen kampus lain yang memiliki kompetensi untuk mendaftar. Nyatanya peminatnya minim sekali. Kok beda dengan yang jadi DPRD atau wali kota. Orang-orang malah rebutan,” kata dia saat konferensi pers, Kamis. (15/2).

Yang lebih mengherankan lagi adalah respons dari keluarga besar civitas akademika UB juga minim. Sampai saat ini belum dilakukan penelusuran kenapa pendaftar pilrek UB minim peminat.

“Ini beda lho dibandingkan pilrek UB 4 tahun lalu ada 7 pendaftar,” tukasnya.

Menurut Arifin, kemungkinan pada calon pendaftar ini merasa tantangan di perguruan tinggi semakin berat. Apalagi saat ini ada sistem jenjang status PTN. Pertama berstatus satuan kerja (satker) yang hanya melaksanakan tugas kementerian. Selain itu jenjang di atasnya lagi adalah BLU (Badan Layanan Umum) seperti UB saat ini. Dengan status BLU, maka harus mampu membiayai program-program yang diinginkan.

“Ya mungkin karena para calon-calon yang punya kompetensi merasa tantangan di perguruan tinggi makin berat. Sebab dulu 100 persen dibiayai negara. Tantangannya adalah harus mandiri tidak menggantungkan pada pemerintah terus,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pilrek UB, Iwan Triyuwono menyatakan jadwal pemilihan rektor akan dilaksanakan pada 18 April 2018.(Der/Ery)