Sempat Terbebani, Kiper IBU Justru Jadi Penyelamat

Kiper IKIP Budi Utomo (IBU), Syaifour Ridzal, menjadi pahlawan setelah melakukan penyelamatan penting. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Penyelamatan spektakuler dilakukan Kiper IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Syaifour Ridzal, pada final fase regional Torabika Campus Cup. Menghadapi Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Ridzal menjadi penentu kemenangan IBU di Stadion Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (6/10) sore.

Betapa tidak, dia menjadi benteng terakhir di skuat asuhan Siswantoro. Setelah laga dua kali 20 menit berakhir imbang 0-0, dia menjadi harapan satu-satunya untuk menghalau sepakan pada drama adu penalti.

Dari tiga sepakan lawan, sebenarnya dia sempat menepis satu tembakan. Hanya saja, wasit menganulir hasil itu dan meminta tendangan ulang. Sayang percobaan kedua gagal ditepis Ridzal. Pada drama ini, kedudukan sama kuat bertahan 3-3.

Untuk menentukan pemenang, dilakukan sudden death. Unmer memenangi koin tos sehingga berhak menjadi eksekutor. Praktis, asa satu-satunya bagi IBU berada di tangan Ridzal.

Penyelamatan spektakuler pun dilakukan. Eks kiper Persikoba Batu itu sukses menepis bola yang meluncur keras di sisi kirinya. “Alhamdulillah, puji syukur buat Tuhan saya diberikan hasil maksimal membantu kampus saya,” ungkap anak pertama dari dua bersaudara ini.

Ia mengaku, hasil ini tidak lepas dari motovasi dosen dan suporter. Dia mengucapkan beribu terima kasih atas segala dukungan, baik moril maupun material.

“Tadi sebenarnya sempat terbebani. Tapi saya dari awal yakin, akhirnya saya mampu,” papar putra pasangan (Alm) Supiyono dan Elly Herminingsih itu.

Motivasi terkuat, lanjurnya, didapat dari keinginan membanggakan kampus dan memberi kenangan terindah, mengingat dia sudah berpredikat sebagai mahasiswa semester akhir.

“Saya tahun ini wisuda. Ini kado terindah bagi saya,” pungkas mahasiswa jurusan PJKR kelahiran Malang, 12 April 1994 itu.