Selain Petualangan Sherina, Ini Deretan Film Indonesia Tahun 2000-an yang Paling Dirindukan

Petualangan Sherina. (naindonesiana.blogspot.com)

MALANGVOICE – Bagi kalian yang terlahir di tahun 90-an pasti tidak melewati film yang seru-seru kala itu. Di Indonesia sendiri, banyak film yang bagus yang sangat membekas hingga sekarang.

Kali ini MVoice merangkum deretan film Indonesia yang bikin kamu kangen kembali ke 90an. Apa saja?

1. Petualangan Sherina (2000)

Petualangan Sherina merupakan film drama musikal yang diperuntukan untuk semua umur. Ceritanya sangat mendidik, apalagi target utamanya adalah anak-anak.

Petualangan Sherina dibintangi oleh artis dan penyanyi cantik Sherina, Didi Petet, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertaradjasa, dan lainnya.

Namun, tahukah Anda? Bahwa sebenarnya awalnya film ini diberi judul Petualangan Vera dan Elmo. Namun diganti, dikarenakan nama Sherina sendiri waktu itu memang sedang berada di puncak popularitas berkat album Andai Aku Besar Nanti.

Pada awalnya Sherina dan Sadam sempat bermusuhan dan Sadam pun sering mengganggu Sherina.

Karena insiden penculikan, keduanya pun menjadi bersahabat. Mereka diculik oleh Pak Raden, seorang suruhan Kertaradjasa yang ingin menguasai lahan pertanian Ardiwilaga (ayah Sadam).

2. Joshua oh Joshua (2001)

Kisah ini menceritkan Jojo (Joshua Suherman) dan Jejen (Mega Utami), dua anak jalanan yang harus mencari uang sepulang sekolah.

Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mengamen atau membantu membawakan barang belanjaan.

Jejen punya ibu kandung yang baik, sedang Jojo hidup dengan ibu Angkatnya, Nani (Cut Keke), yang kejam. Meski mendapatkan perlakuan kejam, namun Jojo selalu mendapatkan peringkat utama di sekolahnya.

Jojo sebenarnya bukan anak kandung Nani dan suaminya, Gito (Eeng Saptahadi), yang selama ini membesarkannya.

Ketika bayi, Jojo diambil Mpok Ati (Inggrid Widjanarko), perempuan tidak waras, lalu di tinggalkan di pos ronda. Di situlah Gito menemukannya.

Setelah 8 tahun, saat Jojo dan Jejen difitnah mencopet, korban Bu Jeffri (Desi Ratnasari) mulai sadar bahwa Jojo merupakan anak kandungnya dengan Pak Jeffri (Anjasmara). Ia sadar dengan kalung yang digunakan Jojo.

3. Laskar Pelangi (2008)

Film Laskar Pelangi pertama kali dirilis pada 26 September 2008. Karya ini sutradarai Riri Riza dan merupakan adaptasi dari novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata.

Laskar Pelangi berhasil mengumpulkan 4,6 juta penonton pada bulan Maret 2009. Sehingga pada saat itu menduduki posisi keempat film terbanyak ditonton di Indonesia.

Ceritanya berawal dari kepulangan Ikal dewasa (Lukman Sardi) ke kampung halamannya. Ia kemudian mengenang kembali masa kecilnya bersama teman-teman dulu.

Waktu itu, hari pertama pembukaan kelas baru di SD Muhammadiyah. Saat-saat itu adalah momen yang menegangkan bagi kedua guru, Muslimah (Cut Mini) dan Harfan (Ikranagara).

Menegangkan juga bagi sembilan orang murid yang menunggu di sekolah tersebut. Karena, kalau tak memenuhi kuota sepuluh murid, sekolah tak bisa dibuka.

Setelah ketegangan tersebut, muculah Harun (Jeffry Yanuar), murid ke sepuluh yang menjadi penyelamat. Kesepuluh murid ini diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah.

Kisah Laskar Pelangi memang sangat menguras emosi para penontonnya. Anda pun bisa nonton film bioskop Indonesia ini lagi untuk mengenang cerita inspiratif dari anak-anak Belitung tersebut.

4. Petualangan Trio Penjelajah Dunia (2000)

Film ini menampilkan boneka sebagaimana serial “Si Unyil” di televisi. Tiga bersaudara usia Sekolah Dasar, Tobi, Andi dan Icha, suka bermain di laboratorium milik kakek mereka yang jenius.

Salah satu karya kakeknya itu adalah mesin penjelajah dunia, yang bisa membawa penumpangnya pergi ke tempat-tempat yang mereka inginkan dalam sekejap mata.

Setelah melalui kumparan waktu, mereka terdampar di pulau berbukit yang sepi. Ternyata di situ ada empat sekawan penjahat pembuat dollar palsu. Karena takut perbuatannya terbongkar, para penjahat itu berusaha mengenyahkan tiga bersaudara itu.

Film ini juga memakai balon-balon berisi kata-kata (seperti dalam komik) untuk menyangatkan kesakitan atau penderitaan yang dialami si pelaku. Pada banyak adegan muncul pula boneka yang memiliki gerak mulut, sementara gerak tangan dan kepala boneka tampak dilakukan dengan tangan biasa.

Sekadar diketahyi, lagu tema film ini, “Jangan Takut Gelap”, diciptakan oleh Eross dari grup Sheila on 7 yang tengah populer, begitu juga penyanyinya: Tasya.

5. Catatan Akhir Sekolah (2005)

Film yang di bintangi oleh Ramon T Yungka (Agni), Vino G Bastian (Arian) dan Marcel Chandrawinata (Alde).

Film ini menceritakan 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.

Mereka memiliki kepala sekolah yang selalu semena-mena, hal apapun selalu diukur dengan uang. Mereka bertiga pun membuat sebuah film dokumentasi hingga kejahatan sang kepala sekolah pun terungkap.

Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina. Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray, walau Alina sering kali dikasari oleh Ray.

Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih, namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang somay di kantin sekolah. (Der/Ery)