Selain Kopi, Desa Taji Memiliki Teh Cascara

Kulit Kopi yang dijadikan teh, Babinsa Sertu Heri Purnomo. (Toski D)
Kulit Kopi yang dijadikan teh, Babinsa Sertu Heri Purnomo. (Toski D)

MALANGVOICE – Babinsa Koramil 0818/23 Jabung Sertu Heri Purnomo kembali membuat trobosan baru dengan memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi sebuah minuman teh.

Saat ditemui di rumahnya, Sertu Heri Purnomo menyampaikan teh yang terbuat dari kulit biji kopi ini biasanya disebut Cascara yang memiliki berbagi khasiat.

“Minuman teh cascara ini merupakan teh herbal yang terbuat dari kulit buah kopi dan berfungsi sebagai pencahar untuk sembelit, serta pengobatan untuk batu empedu, penyakit liver, dan kanker,” ungkap Heri, Senin (9/7).

Cara produksi teh dari kulit biji kopi ini, lanjut Heri, sangat sederhana. Biji kopi yang telah dikeringkan selama beberapa hari di bawah sinar matahari langsung kemudian dijahit dan dipisahkan antara kopi dan kulitnya dengan menggunakan mesin.

“Biasanya kami keringkan selama satu bulan. Kulit kopi kemudian dipisahkan dengan biji kopi menggunakan mesin huller,” jelasnya.

Setelah terpisah dari biji kopinya, tambah Heri, kulit biji kopi (Green Bean) tersebut kemudian dikemas dalam kemasan plastik dan ditimbang beratnya. Untuk cara penyajiannya pun sangat mudah, 5-7 biji teh cascara yang sudah jadi dituang ke dalam gelas ukuran 150 liter air, kemudian diseduh dengan air panas mendidih, teh cascara pun siap dinikmati.

“Memang rasanya seperti teh pada umumnya, tapi ada uniknya. Yaitu saat diminum akan terasa rasa manis dan asam,” katanya.

Heri, menjelaskan, teh cascara ini, sekarang ini mulai banyak diminati oleh masyarakat luas. Sampai-sampai pihaknya banyak menerima pesanan hingga kuwalahan.

“Memang banyak permintaan seperti dari Jakarta, dan Belanda, tapi karena keterbatasan stok kopi banyak yang kami tolak,” tandasnya.

Teh cascara ini dibanderol dengan harga Rp 120 ribu perbungkusnya dari petani, namun untuk di Caffe dan Restoran bisa mencapai Rp 200 ribu.(Der/Aka)