Sejarawan Anggap Masjid Cheng Ho Keputusan Latah

Dwi Cahyono.

MALANGVOICE – Rencana Wali Kota M Aton membangun Masjid Cheng Ho di kawasan Islamic Centre Kedung Kandang, mengundang koreksi dari sejarawan Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono.

Menurutnya, jika Kota Malang mau mengadopsi gaya aspektural Tiongkok, maka akan terlihat latah meniru Surabaya, Pandaan dan Semarang, yang sudah mempunyai masjid dengan konsep itu.

“Kalau akan dibangun masjid dengan gaya itu (Cheng Ho), maka telah terjadi kelatahan,” kata Dwi Cahyono kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Menurutnya, jika berkaca pada daerah Jawa pada umumnya dan Malang secara khusus, maka sebenarnya banyak alternatif yang bisa digali untuk model masjid dengan ciri khas tertentu.

“Bahkan bisa dilakukan mix, misalkan atap menggunakan gaya Tumpang, atau pernak-pernik Madura dimasukkan, kalau perlu ada pernak-pernik Tiongkok, itu lebih plural daripada membangun khusus aspektural Tionghoa,” bebernya.

Selain itu, lanjut dia, di Kota Malang sudah ada masjid kecil bergaya Cheng Ho yang dibangun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di lokasi Rumah Sakit milik kampus tersebut.

“Apa itu yang ingin ditiru? Sebenarnya yang perlu ditanyakan adalah motif dan tujuannya apa membangun dengan gaya Cheng Ho itu?” pungkasnya.-

1 COMMENT

Comments are closed.