Sebelas KK di Dusun Brau Kota Batu Menanti Relokasi Permanen

Warga Dusun Brau berembug dengan Walikota Batu Dewanti Rumpoko (Aan)

MALANGVOICE – Sebanyak 11 KK di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Bumiaji, tinggal di perengan rawan longsor. Pada hari Senin (01/02) sirine Early Warning System (EWS) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bunyi sebanyak 17 kali akibat pergeseran tanah.

Pada pukul 20.00 WIB, Selasa (02/02) terjadi bencana longsor di tempat tersebut. Longsor itu menimpa salah satu rumah warga hingga menimbun kamar belakangnya.

Beruntung setengah jam sebelumnya BPBD sudah melakukan relokasi bagi 11 KK yang tinggal di perengan tersebut. Sehingga tidak ada korban jiwa.

Pagi ini, Rabu (03/02) Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menghampiri para warga yang direlokasi. Ia datang bersama beberapa OPD Kota Batu.

“Yang jelas langkah pertama sudah kita lakukan yaitu menyelematkan warga yang tinggal di perengan. Sekarang sudah tidak ada yang tinggal disana dan direlokasi sementara,” ujarnya.

Pengungsian pertama dilakukan kemarin malam. Sebanyak 4 KK direlokasi ke rumah tetangganya, 2 KK di TPQ dan sisanya di rumah kerabat mereka.

“Berikutnya kita akan merelokasi untuk oindah di tempat lain yang aman secara permanen. Namun kita masih mencari tempat yang cocok,” jelas Dewanti.

Sempat tercetus opsi di mana di Dusun Brau sudah ada rencana pembangunan kandang komunal di tempat yang sekarang dijadikan tempat pengungsian. Rencananya pembangunan kandang komunal ini tempatnya ditukar, warga yang tinggal di perengan bermukim di tempat itu sedangkan kandang komunal di bangun di perengan yang saat ini menjadi tempat warga tinggal.

“Tapi karena tanah yang akan dijadikan kandang komunal ini milik pribadi maka perlu ada proses negosiasi,” kata Dewanti.

Dewanti menerangkan bahwa berdasarkan kajian BPBD, DPUPR, DPKPP dan Dinsos Kota Batu tanah perengan itu sudah tidak layak untuk ditinggali. Karena tanah tersebut merupakan kawasan tanah bergerak.

“Sehingga ini harus segera relokasi permanen secepatnya. Saya inginnya besok kalau bisa, tapi kan nggak bisa karena harus penyiapan lahan dan persiapan-persiapan lainnya,” paparnya.

Ia mengatakan bahwa warga sudah setuju untuk direlokasi. Karena memang tinggal disana meresahkan warga dan tidak bisa tidur karena khawatir terjadi longsor.

Dewanti juga mengatakan bahwa anggaran untuk relokasi dengan membangun bangunan permanen sudah tersedia. Hanya saja tempatnya yang belum ditentukan.

“Warga sudah setuju tapi mereka mintanya tetap di Dusun Brau, ya kita coba carikan. Tapi kalau tidak ada ya terpaksa di luar Dusun Brau,” tandasnya.(der)