Satpol PP Kota Batu Diminta Tegas Tindak PKL

Beberapa pedagang yg berjualan di Jalan Ir. Soekarno atau tapatnya di samping depannya JTP III. (Ayun)

MALANGVOICE – Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali muncul di beberapa tempat wisata yang ada di Kota Batu. Pengelola wisata sempat mengeluh dengan fenomena klasik ini.

Seperti yang terlihat di depan Jatim Park III yang semakin hari semakin bertambah.

Marketing and Public Relation Jawa Timur Park Group, Titik S Ariyanto menyampaikan jika setiap kali ada tempat wisata baru, di situ pula PKL menjamur. Apalagi, pihaknya mengklaim jika obyek wisata selalu mengedepankan pelayanan, kebersihan dan pemandangan yang menarik.

”Saya melihat ini tidak seimbang dengan pemandangan Kota Batu,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap supaya ada ketegasan dari pihak pemerintah. Terutama Satpol PP yang berwenang dalam penindakannya. Hal itu juga demi kenyamanan Kota Batu sendiri.

”Seharusnya mereka (Satpol PP) bertindak tegas. Selagi belum menjamur. Kenapa daerah lain bisa. Di sini kok tidak bisa?” imbuhnya dengan nada tanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Satpol PP, M Nur Adhim menyampaikan jika pihaknya sudah beberapa kali mengimbau dan melarang PKL. Akan tetapi, meskipun sudah dilarang. Mereka tetap kembali nekat berjualan.

”Memang, masalah ini menjadi PR kita bersama. Di daerah manapun. Ibaratnya itu jamur. Sudah dilarang, ada lagi,” ucapnya.

Adhim juga mengungkapkan jika dilebarkannya Jalan Ir. Soekarno itu dengan tujuan agar mengurai kemacetan. Apalagi, lokasi tersebut merupakan pintu keluar masuk wisatawan. Baik ke Jatim Park III, maupun Wisata Edukasi Susu Batu (WESB).

”Kalau digunakan oleh mereka akan kita tertibkan,” ujarnya.

Meski hal itu kewenangan pihaknya untuk melakukan penindakan. Satpol PP masih harus melakukan koordinasi. Karena, jalan tersebut merupakan jalan milik provinsi. Selain itu, kewenangan dalam penempatannya nanti juga merupakan kewenangan Dinas. Sehingga pihaknya tidak bisa dengan langsung menindaknya. ”Memang kami berwenang dalam penindakannya. Tapi kan juga harus ada koordinasi terlebih dahulu. Tidak semena-mena,” pungkasnya.(Der/Aka)