MALANGVOICE – Untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat di perbatasan, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif Mekanis 413 Kostrad gencar melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat yang diyakini masih memiliki senjata api ilegal.
Upaya pendekatan membuahkan hasil, setelah diserahkan 1 pucuk senjata rakitan oleh warga Kampung Kawangtet, Distrik Kombut, yang tidak mau disebut namanya, kepada Lettu Ckm Ismail Marzuki Komandan Peleton Kesehatan Satgas pada Minggu (19/2).
Penyerahan senjata itu sebagai ucapan terima kasih kepada anggota Satgas, karena selama ini banyak membantu masyarakat, khususnya warga Kampung Kawangtet, baik di bidang keagamaan maupun kesehatan. Selama ini anggota Satgas membantu suster dari Kesusteran Santo Yacobus Distrik Mindiptana dalam pelaksanaan kegiatan ibadah di Kampung Kawangtet.
Puncaknya, pada saat Satgas dan klinik Santo Yacobus meresmikan bangunan klinik unit rawat jalan sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Pada kesempatan ini warga pemilik senjata hadir dalam acara peresmian tersebut dan pada saat acara selesai, ia berbicara kepada Suster kalau yang bersangkutan akan memberikan barang peninggalan suaminya kepada Komandan, tapi tidak berani memberikannya langsung karena takut diketahui oleh orang banyak.
Keesokan harinya, Suster tersebut dengan didampingi Lettu Ckm Ismail Marzuki beserta beberapa anggota Satgas lainnya berangkat menemui pemilik senjata rakitan ke rumahnya. Sesuai dengan permintaannya, para anggota Satgas tidak memakai seragam agar saudara-saudara dan warga sekitar tidak curiga.
Ismail menyampaikan, “Keberhasilan ini juga tidak lepas atas kerjasama masyarakat dan Kesusteran Santo Yakobus Distrik Mindiptana. Selain itu, penyerahan senjata ini tentunya dapat dikatakan sebagai hadiah yang manis dari masyarakat perbatasan kepada Satgas Yonif Mekanis 413 Kostrad yang tidak lama lagi akan menyelesaikan tugasnya”, ujarnya.