Rusak Karena Hujan, Panen Tomat Turun 30 Persen

Rully saat memanen tomatnya di Talok, Kecamatan Turen (fathul)

MALANGVOICE – Musim hujan membawa cerita sendiri bagi petani tomat di Kabupaten Malang. Karena panen tomat kali ini turun 30 persen gara-gara hujan yang terus mengguyur.

Salah seorang petani dari Desa Talok, Kecamatan Turen, Rully Anshorullah, mengatakan banyaknya air di musim hujan tidak cocok untuk tanaman tomat. Hal itu dirasakannya setiap tahun.

“Memang cocoknya kalau kemarau. Karena 1 petak sawah saya bisa panen sampai 1 ton,” kata Rully sambil istirahat karena sejak pagi bekerja memanen tomatnya.

Tomat hasil panen Rully memang terlihat banyak yang rusak. Dari panenan yang biasanya 1 ton, Rully saat ini hanya mampu memanen 7 kuintal.

“Biasanya kalau panenan banyak, saya jualnya ke pengepul. Tapi sekarang ya saya jual langsung ke pasar sama keluarga. Lumayan untungnya dari pada ke pengepul,” tambahnya.

Kata Rully, karena banyak panenan tomat yang gagal, akhirnya harganya naik. Biasaya harga per kilogram Rp 1.200, saat ini menjadi Rp 5.000 perkilogramnya.