Ricuh Suporter Bentuk Koreksi Keras Kepada Tim dan Manajemen Arema FC

Agoes Soerjanto bersama Abdul Haris menjenguk pasien korban kerusuhan. (istimewa)
Agoes Soerjanto bersama Abdul Haris menjenguk pasien korban kerusuhan. (istimewa)

MALANGVOICE – Ricuh yang terjadi saat Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4) malam kemarin disorot banyak pihak. Termasuk pembina Arema FC, Agoes Soerjanto.

Agoes meminta maaf atas munculnya banyak korban luka serta hasil tidak memuaskan dalam laga pekan keempat Liga 1. Laga itu berakhir dengan skor 2-2.

Pertandingan tersebut terpaksa dihentikan pada menit 90+2. Ketika itu ada segerombolan oknum suporter Aremania yang masuk ke dalam lapangan. Steward yang berjaga tak mampu menghalau massa sehingga ricuh tak terhindarkan.

Suporter diduga tak puas dengan kepemimpinan wasit serta hasil kurang bagus Singo Edan yang belum pernah menang selama empat laga.

Para pemain, official tim dan wasit bergegas masuk ke dalam ruang ganti untuk menghindari amuk massa. Polisi yang bertugas terpaksa mengeluarkan gas air mata untuk menguarai suporter.

Beberapa menit kemudian muncul banyak korban sesak napas dan pingsan karena menghirup gas air mata serta jatuh terinjak suporter lain yang panik. Jumlah korban dikabarkan mencapai 200 an lebih.

“Kami memohon maaf atas timbulnya korban luka luka ataupun korban materi akibat kejadian semalam,” katanya saat mengunjungi korban luka di beberapa rumah sakit.

Ia menilai aksi suporter Aremania tersebut hingga turun ke lapangan merupakan bentuk koreksi keras tak hanya kepada tim, namun juga manajemen Arema FC. “Bahwa klub yang memiliki fanatisme suporter yang sangat besar akan bereaksi keras demi prestasi tim,” katanya.

Dari peristiwa itu, Agoes berharap bisa mendapat hikmah dan termotivasi agar Singo Edan segera bangkit dan berprestasi. “Manajemen akan terus berusaha sekuat tenaga agar Singo Edan ini menjadi yang terbaik,” tegasnya.(Der/Aka)