Rekayasa Lalin di Jalan Payung I Belum Dilakukan

Jalan Brigjen Moh Manan (Payung I) belum direkayasa lalu lintas. (Aan)

MALANGVOICE – Jalan Brigjen Moh Manan, Songgokerto, Kota Batu (Payung I) mengalami keretakan parah. Selain itu, jalan provinsi itu mengalami penurunan sedalam 15cm.

Kekhawatiran akan semakin amblesnya jalan tersebut sempat tercetuskan untuk rekayasa lalu lintas pada hari Senin (15/02). Sehingga tidak banyak kendaraan yang lewat jalan tersebut yang mengakibatkan getaran pada tanah. Namun, upaya itu urung dilakukan hari ini.

Padahal berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan BPBD Jatim, Dishub Jatim, DPU Bina Marga Jatim, BPBD Kota Batu, Dishub Kota Batu, dan DPUPR Kota Batu, rekayasa lalin telah disepakati untuk dilakukan.

Dijelaskan oleh Kasi Dalops Dishub Kota Batu, Nur Prihantono bahwa rekayasa lalin akan dilakukan berdasarkan hasil tinjauan dari kondisi jalan tersebut. Saat ini Dishub Kota Batu dan BPBD Kota Batu terus lakukan tinjauan terhadap penurunan jalan itu.

“Kemarin kita sudah uji coba rekayasa lalin selama 30 menit. Akibatnya terjadi kepadatan di Jalan Klemuk yang berbahaya juga,” jelasnya.

Jalan Klemuk adalah jalan alternatif untuk menuju Kecamatan Pujon tanpa melewati jalan kawasan wisata payung. Jalan tersebut begitu menanjak sehingga ketika terjadi kepadatan bisa menimbulkan resiko kecelakaaan.

“Kalau naik lewat sana, kendaraan beresiko tidak kuat. Kalau turun bisa terjadi rem blong. Untuk itu rekayasa lalin belum kami lakukan,” paparnya.

Namun pihaknya bersama Dishub Jatim akan memasang rambu-rambu himbauan di 10 titik. Agar pengendara yang dari luar kota mencari jalan alternatif lain.

Titik tersebut di pasang di Exit Tol Karanglo, Pertigaan Karangploso, Pertigaan Pendem, Jalan di Dusun Kambal Kecamatan Ngantang, Jalan Klemuk, Patung Sapi Kecamatan Pujon, SPBU Songgoriti, dan Perempatan Pesanggrahan.

“Hari ini rambu-rambu itu akan dipasang. Sehingga pengendara dari luar kota bisa cari jalan lain. Dan yang terpaksa lewat jalan ini dapat waspada,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya bersama BPBD Kota Batu akan terus melakukan pemantauan. Patauan ini difokuskan pada saat hujan apakah terjadi penambahan penurunan atau tidak.

Jika terjadi penurunan maka rekayasa lalin akan dilakukan. Namun jika tidak ada penurunan maka tidak ada rekayasa lalin.

“Rekayasanya bisa dilewatkan Jalan Klemuk bagi kendaraan kecil. Namun jika Jalan Klemuk padat tetap kami lewatkan sini dengan sistem buka tutup jalan,” tukasnya.

Sementara itu Koordinator TRC BPBD Kota Batu Suhartono mengatakan bahwa jalan tersebut sudah diaspal. Sehingga meminimalisir resapan air yang masuk ke tanah.

“Kami akan melakukan langkah jangka pendek dan panjang. Untuk jangka pendek kami lakukan penutupan aspal dan pengeboran sumur saluran air di beberapa titik. Kalau jangka panjang ya pembangunan ulang yang akan dilakukan pihak Provinsi Jatim,” tandasnya.(der)