Red Army Resmi Berganti Garda Pancasila, Mulai Incar Ranah Politik

Polemik Red Army

Peni Suparto menjelaskan pergantian nama Red Army menjadi Garda Pancasila. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Komunitas yang dibahas mantan Wali Kota Malang Peni Suparto, Red Army, resmi berganti nama menjadi Garda Pancasila. Deklarasi pergantian nama ini berlangsung semalam (10/7), di Hotel Kartika Graha.

Pria yang akrab disapa Inep itu hadir langsung memimpin deklarasi yang dihadiri sejumlah tokoh. Usai deklarasi, komunitas ini mulai mengincar ranah politik jelang Pilwali Kota Malang 2018 mendatang.

Meski begitu, sejauh ini mereka belum menentukan sikap kepada siapa dukungan didaratkan. “Kami masih memetakan ke arah mana atau kepada sosok siapa nantinya kami berpihak,” ungkapnya.

Mantan politisi PDIP ini menambahkan, dalam waktu dekat langkah konkret yang diambil adalah pematangan internal keorganisasian. Koperasi anggota segera dibentuk untuk mewadahi beragam kegiatan anggota. “Namanya Koperasi Mandiri, sekarang sudah ada di dua kecamatan,” imbuhnya.

Selain itu, dia juga berencana mendaftarkan Garda Pancasila sebagai organisasi masyarakat secara legal kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Sejauh ini, lanjutnya, pendaftaran sengaja belum dilakukan lantaran masih ada rencana pergantian nama.

Pada kesempatan ini, dia kembali menegaskan, elemen bentukannya ini tidak berafiliasi dengan aliran komunis seperti yang santer dibicarakan di berbagai media sosial. “Ini sudah jelas dan sudah ada di sejarah pendiriannya, bisa dicari di google silakan,” pungkasnya.


Reporter: Muhammad Choirul Anwar
Editor: Muhammad Choirul Anwar
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti