PWI Malang Raya Salurkan Bantuan Erupsi Gunung Semeru Langsung ke Sasaran

PWI Malang Raya saat menyalurkan bantuan. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, menyalurkan bantuan gelombang I bagi para korban bencana erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Rabu (8/12).

Ketua PWI Malang Raya Cahyono menyatakan, bantuan dan donasi dari semua pihak yang berhasil dihimpun, hari ini (Rabu 8/12) telah disalurkan untuk korban di Dusun Kamar A, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

“Alhamdulillah, bantuan telah kami salurkan langsung ke korban erupsi di Dusun Kamar A, Desa Oro-Oro Ombo, Pronojiwo,” ucap Cahyono, Rabu (8/12).

Cahyono menjelaskan, ketika menyalurkan bantuan tersebut, terlihat bantuan-bantuan lainnya dari berbagai instansi dan daerah mulai berdatangan.

“Di desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, tempat mayoritas masyarakat yang terdampak,” jelasnya.

Cahyono menegaskan, PWI Malang Raya lebih memilih menyalurkan langsung ke korban, disebabkan banyak bantuan yang tidak sampai sasaran meskipun sebenarnya terjadi overload.

Ketika tim PWI Malang Raya menyalurkan bantuan, ternyata banyak masyarakat yang datang untuk minta bantuan. Tidak diketahui persis kenapa bantuan itu tidak pas pada sasaran walaupun bantuan datangnya melimpah.

“Ini sangat kontradiktif. Bantuan terus mengalir, tapi masyarakatnya kok masih harus mendatangi tempat pemberhentian bantuan dan meminta bantuan,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Cahyono, ketika tim PWI Malang Raya bertolak balik usai menyalurkan bantuan, terlihat iring-iring mobil dengan bertuliskan ‘Peduli Erupsi Gunung Semeru’ dari berbagai daerah mendatangi wilayah Kecamatan Pronojiwo bak air mengalir.

“Banyak kendaraan mendatangi Pronojiwo, hingga jalan macet,” tegasnya.

Sebagai informasi, Kecamatan Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang terisolasi dari pusat Pemerintahan Kabupaten Lumajang akibat putusnya jembatan Gladak Perak diterjang lahar dari Gunung Semeru.

Akses untuk menuju Pronojiwo hanya bisa ditempuh dari wilayah Malang sehingga tak mengherankan iring-iringan ratusan mobil dari berbagai lintas komunitas beberapa daerah di Jawa Timur terus berdatangan.(end)