Puncak Peringatan HPN, Jokowi: Pers Harus Ciptakan Optimisme

MALANGVOICE – Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN), di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, ‎menilai pemberitaan media massa yang cenderung melahirkan pesimisme.

Menurut dia, media justru mempengaruhi orang menjadi pesimis, dan juga banyak yang terjebak pada berita-berita sensasi. Apalagi kalau ditambah dengan komentar pengamat, makin ramai,”‎ kata Jokowi, beberapa menit lalu.

‎Presiden memaparkan sejumlah contoh terkait berita yang menimbulkan pesimisme dan dinilai sangat mengganggu. “Bila judul-judul seperti itu diteruskan, di era kompetensi seperti sekarang ini yang muncul justru pesmisme, etos kerja tidak terbangun dengan baik, tidak produktif, padahal itu hanya asumsi, tapi sangat mempengaruhi,” sambungnya.

Cahaya moral, sambung Presiden, dan pembentuk karakter serta mentalitas bangsa, ada di media, ada pada pers. Tapi kalau berita pesimisme yang tentu hanya melahirkan ketidakpercayaan. “Di era seperti sekarang ini yang dibutuhkan kepercayaan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo juga sempat mengungkapkan pendapatnya terkait isu resafel kabinet yang belakangan marak diperbincangkan publik.

Dia mengaku punya jawaban berbeda bila ditanya soal resafel. Bukan lagi “enggak mikir” seperti yang sering diucapkan saat menjawab pertanyaan wartawan di berbagai kesempatan.

“Kalau saya ditanya sekarang jawaban saya beda, jawabannya baru sedang mikir,” kata Jokowi yang disambut tawa hadirin.