Prodi Komunikasi FISIP UMM Gelar Ngabuburit Ngaji Sosmed

MALANGVOICE – Ada cara unik dilakukan tim literasi media Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMM saat ngabuburit. Pegiat melek media yang diketuai Sugeng Winarno MA ini mengumpulkan para aktivis mahasiswa, selanjutnya mereka ngaji sosial media (Sosmed).

Acara bertajuk ‘Melek Media Digital Aktivis Kampus’ digelar di Café dan Resto Baiduri Sepah, petang kemarin. Tak kurang tiga puluh aktivis mahasiswa UMM serius menyimak paparan Sugeng Winarno dan Budi Suprapto PhD.

PRodi2

Ide acara ini, seperti tertulis dalam rilis yang dikirim ke Redaksi MVoice, berangkat dari keprihatinan tim literasi media Prodi Komunikasi UMM yang mendapati kenyataan, bahwa selama puasa ini konsumsi masyarakat pada sosial media justru sangat tinggi.

Bulan Ramadan yang idealnya banyak dimanfaatkan untuk ibadah, justru diisi dengan main Facebook, Twitter, Line, WhatsApp, dan Instagram. “Konsumsi mahasiswa pada internet dan sosial media selama Ramadan naik 25 persen,” tegas Sugeng.

Pada kondisi ketergantungan pada teknologi semakin besar seperti sekarang, diperlukan pemahaman melek media. “Pemahaman melek media digital sangat perlu dimiliki masyarakat, agar terhindar dari dampak buruk media,” timpal Budi Suprapto.

Peraih gelar Phd dari Malaya University ini juga menegaskan, mahasiswa sebagai agent of change harus mempunyai tingkat melek sosial media yang tinggi. Para aktivis mahasiswa harus media literate, agar bisa ditularkan ke mahasiswa yang lain, keluarga dan masyarakat.

Sementara Dina S Pohan, salah satu peserta, mengungkapkan kekhawatirannya, jangan-jangan dia sudah over dosis menggunakan sosial media.

“Saya galau, jangan-jangan saya ini termasuk mahasiswa yang kecanduan Sosmed. Saya mendapat pencerahan mengikuti acara ini dan bisa bermedia yang sehat,“ tutur Dina.

Acara diakhiri dengan pembentukan simpul media dan buka puasa bersama. Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM, Sugeng berharap mahasiswa yang mengikuti acara ini dapat menjadi pegiat literasi media bagi mahasiswa lain.

“Konsumen media harus berdaya, harus melek media, bukan hanya pasif dan menjadi bulan-bulanan media,”pungkasnya.